PARIGI MOUTONG – Kurangnya kunjungan ke posyandu menjadi salah satu faktor penghambat capaian penurunan angka Stunting di Kabupaten Parigi Moutong.
“Pencapaian target angka Stunting sangat ditentukan oleh kunjungan ke posyandu. Selain itu, luas wilayah dan adanya kawasan pedesaan yang sulit dijangkau di Kabupaten Parigi Moutong,” ungkap Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong, Irwan, di Parigi, Rabu, (7/5).
Menurutnya, kunjungan ke posyandu yang baru tercapai di Kabupaten Parigi Moutong saat ini, sekitar 74 persen.
Kendalanya, karena masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong sudah terbiasa tidak lagi berkunjung ke posyandu, ketika proses imunisasi telah selesai.
“Kami sudah sangat berusaha. Namun, target itu tidak dapat tercapai,” ujarnya.
Olehnya, ia meminta dukungan seluruh pihak, termasuk wartawan agar menginformasikan pentingnya melakukan kunjungan ke posyandu.
Sebab, kata dia, idealnya melakukan kunjungan ke posyandu dilakukan hingga bayi dan balita berusia lima tahun.
“Bukan hanya pada saat proses imunisasi. Tetapi, idealnya itu, meskipun telah selesai imunisasi harus tetap berkunjung hingga umur balita lima tahun,” katanya.
Sedangkan penyebab kurangnya kunjungan posyandu di wilayah Kota Parigi, lanjutnya, karena dilaksanakan di hari-hari kerja.
Ia pun mengakui, tidak mudah mengajak masyarakat untuk datang ke posyandu. Bahkan, kondisi tersebut juga diakui sejumlah kepala Puskesmas di wilayah Kota Parigi.
“Mari kita ke posyandu. Posyandu adalah suatu hal yang sangat luar biasa dan baik untuk kita,” pungkasnya.
Diketahui, target penurunan angka Stunting di Kabupaten Parigi Moutong dari 9,8 persen pada 2024, menjadi 8,7 persen tahun ini.*