PARIGI MOUTONG – Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong, Muhammad Basuki, menyoroti kekosongan sejumlah obat dasar di apotek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi yang dikeluhkan masyarakat. Ia mendesak manajemen rumah sakit segera menindaklanjuti persoalan tersebut karena dinilai telah mengganggu pelayanan kepada pasien.
“Ini sangat parah. Jika obat sejenis paracetamol dan ambroxol sirup saja kosong di rumah sakit kita, tentu ini harus menjadi perhatian serius,” ujar Basuki dalam rapat paripurna DPRD Parigi Moutong, Senin (6/10).
Menurut Basuki, banyak masyarakat mengeluhkan sulitnya memperoleh obat dasar seperti paracetamol sirup dan ambroxol sirup di rumah sakit daerah tersebut. Kondisi itu, kata dia, dapat memperburuk mutu pelayanan, terutama bagi pasien anak-anak yang membutuhkan obat dasar tersebut.
Ia menambahkan, kekosongan obat juga berdampak pada keluarga pasien kelas III yang harus membeli obat di luar rumah sakit dengan biaya tambahan.
“Masyarakat kurang mampu pasti akan kesulitan. Bertahan di rumah sakit saja mereka sudah sangat susah,” tuturnya.
Basuki menyebut, pihak kefarmasian RSUD Anuntaloko Parigi membenarkan adanya kekosongan obat dasar tersebut. Saat ini, obat yang tersedia hanya dalam bentuk puyer, namun jarang diresepkan oleh dokter karena banyak anak tidak mau meminumnya akibat rasanya yang pahit.
Selain itu, lanjut Basuki, kekosongan obat juga dipicu oleh hutang rumah sakit kepada distributor obat, yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sejumlah jenis obat dasar.
Ia menegaskan, masalah ini harus segera diselesaikan agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Saya harap ini lebih diperhatikan dan segera ditindaklanjuti, karena masyarakat juga mempertanyakan fungsi kami sebagai dewan,” tegasnya.*
Comments 2