PARIGI MOUTONG – Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) yang dikeluarkan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) guna membantu masyarakat dalam mempermudah penerbitan sertifikat tanah, sampai saat ini ternyata masih menjadi polemik di Kelurahan Bantaya Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong. Sejumlah warga Kelurahan Bantaya mengeluhkan pelaksanaan program Prona Tahun 2016 tersebut. Resah belum memiliki sertifikat Prona, sejumlah warga Kelurahan Bantaya belum lama ini mendatangi Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Parigi Moutong untuk mempertanyakan sisa penerbitan sertifikat yang belum terealisasi dari Pemerintah Kelurahan Bantaya. Air Max Thea Flyknit Goedkoop Informasi dari warga menyebutkan, masih ada sekitar 35 dari 90 warga Kelurahan Bantaya yang belum memiliki sertifikat Prona. Nike Air Huarache Heren Padahal mereka sudah membayar sesuai permintaan pihak Kelurahan. Nike Air Presto Schoenen Goedkoop Malahan ada yang tidak membayar tapi sertifikatnya keluar. Nike Air Max 90 Sneakerboots Prm Undeafted Heren Menyikapi keluhan warga itu, Kepala Bagian Tata Usaha (KTU) BPN Kabupaten Parigi Moutong, Lin Kadarwati yang ditemui wartawan diruang kerjanya mengatakan, kuota yang diberikan kepada Kelurahan Bantaya hanya 50 kepala keluarga (KK) dan tidak ada lagi ketambahan kuota. “Sertifikat yang diterbitkan oleh BPN hanya 50 KK untuk Bantaya dan itu semua sudah diterbitkan sertikatnya. Nah sekarang, tiba-tiba datang masyarakat mempertanyakan sertifikat mereka yang belum diterbitkan. Katanya masih ada sekitar 35 KK. Bagaimana bisa menjadi lebih dari 50 kuota yang kami berikan di Bantaya,” ujarnya. Selain ke BPN, warga Bantaya juga mendatangi Kantor Dinas Koperasi dan UKM untuk mempertanyakan masalah Prona. Informasi yang mereka peroleh dari Pemerintah Kelurahan Bantaya menyebutkan, sertifikat Prona dialihkan ke UKM. Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM, Ardin Haerollah, membenarkan adanya program UKM yang disebut Sertifikat Hak Atas Tanah (SAT). Hanya saja kata dia, dari tahun 2015-2017 Kelurahan Bantaya belum masuk dalam program tersebut. Ia menjelaskan, warga yang mendapatkan program SAT ini adalah warga yang memiliki usaha. “Saya baru beberapa bulan menjabat di bidang ini, namun dari laporan yang ada disini Kelurahan Bantaya dari tahun 2015 sampai tahun ini belum masuk dalam program ini,” katanya. Ia juga mengaku heran, jika pihak Kelurahan Bantaya mengatakan akan mengalihkan Prona ke program UKM. Air Max 2016 Heren Goedkoop Sampai saat ini kata dia, belum ada pihak Kelurahan Bantaya yang memberikan usulan kepada mereka. “Kalaupun ada usulan yang dimasukan tahun ini, tentunya kami akan tinjau dulu dan akan terealisasi tahun depan. Yang pasti, untuk tahun ini tidak ada bantuan program UKM untuk Kelurahan Bantaya,” jelasnya.