PARIGI MOUTONG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moututong mencatat pada tahun 2018, penyebaran penyakit tuberculosis atau TBC mencapai 716 kasus.
Kepala Dinkes Kabupaten Parigi Moutong, d. Revi Tilaar mengungkapkan, tingginya penderita TBC tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat menjaga pola hidup sehat.
Revi menjelaskan, TBC merupakan penyakit berbahaya dan mematikan jika tidak ditangani dengan tepat.
Revi mengatakan, jumlah kasus itu menunjukkan penderita TBC di daerah ini masih cukup tinggi. Kasus terbanyak kata Revi, terbanyak terjadi di Kecamatan Palasa yakni sebanyak 35 kasus, Kecamatan Sienjo 33 kasus dan Kecamatan Parigi 31 kasus.
Ia menjelaskan, penyebaran penyakit itu relatif mudah dan cepat karena bisa melalui udara, penderita TBC seringkali memiliki riwayat tertular dari penderita lainnya.
“Gejala TBC ini biasanya disertai batuk, nafsu makan hilang, demam dan keringat dingin pada malam hari, batuk berdarah, kurang bergairah, rasa nyeri di dada dan batuk berdahak selama 21 hari,” jelas Revi kepada Songulara.com, Kamis (10/1).
lanjut Revi menjelaskan, selain masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang gejala dan penularan penyakit itu, di sisi lain sosialisasi tentang penyakit menular khusunya TBC masih kurang maksimal dilakukan oleh aparat dinas setempat.
Ia menegaskan, Dinkes akan bekerja keras menekan angka penularan penyakit tersebut.
Ia menginginkan, lima tahun ke depan, Parigi Moutong sudah bebas dari TBC.
“Maka Puskesmas harus menjadi ujung tombak untuk pencegahan penyakit ini,” harapnya. FAIZ