Parigi Moutong – Kondisi jalan penghubung Desa Kayu Agung, Kecamatan Mepanga dan Desa Tinombala, Kecamatan Ongka Malino semakin parah. Janji Pemkab Parigi Moutong melakukan perbaikan jalan, hingga kini belum terealisasikan.
Warga Kayu Agung, sudah cukup lama menikmati jalan yang berlubang. Bahkan telah melakukan protes dengan menanam pohon pisang ditengah jalan. Parahnya lagi, protes tersebut tidak mendapatkan respon dari pemerintah daerah dan DPRD Parigi Moutong.
Belum lama ini warga kembali melakukan aksi protes, dengan menaruh batangan bambu serta ranting pepohonan ditengah jalan. Mereka menuntut pemerintah segera melakukan perbaikan jalan tersebut.
Salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya kepada Sungulara mengungkapkan, kerusakan jalan di Desa Kayu Agung ini sudah cukup lama hampir 15 tahun. Sejak Bupati Parigi Moutong masih dijabat oleh Longki Djanggola, hingga detik ini perbaikan jalan tidak kunjung dilaksanakan.
Bahkan, beredar informasi yang seharusnya perbaikan jalan ada diwilayah ini akan direalisasikan, malah dialihkan ketempat lain. Penyebabnya tidak diketahui pasti, setiap adanya pertemuan ditingkat desa, masyarakat terus mengusulkan agar jalan tersebut, diperbaiki. Bahkan, sudah dimasukan kedalam Musrembang, tetapi tidak ada realisasi sampai detik ini.
“Setiap ada pejabat Kabupaten yang datang, kami pertanyakan kapan jalan ini diperbaiki sudah cukup lama warga disini menderita, tetapi jawaban yang diberikan nanti akan diusulkan,” keluhnya.
Karena tak kunjug dilakukan perbaikan, maka mereka bergotong royong mengunakan dana yang dikumpulkan untuk menambal sebagian jalan yang dinilai sangat parah, karena mencelakakan penguna jalan yang melintas.
“Karena sudah memakan korban, masyarakat turun tangan mencor jalan yang berlubang,” ujarnya.
Sementara masyarakat Kayu Agung, terus melaksanakan kewajibannya yakni membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB) kepada pemerintah daerah. Tetapi selama ini warga tidak mendapatkan haknya yaitu perbaikan infrastruktur berupa jalan.
Kata dia, rata-rata masyarakat diwilayah ini berprofesi sebagai petani sawah, coklat, dan cengkeh, yang memanfaatkan jalan tersebut, karene daerah ini salah satu penghasil terbesar di Kecamatan Mepanga, selain desa Kotaraya dan beberapa desa lainnya.
“Daerah kami sebagai penghasil juga, beras, sayur-sayuran, serata hasil pertaniannya lainnya, ini yang tidak diperhatikan pemerintah, seperti wilayah selatan Parigi Moutong mendapat perhatian khusus apakah wilayah kami tidak sama dengan daerah lainnya di Kabupaten Parigi Moutong ini,” tanyanya.
Dia berharap, Pemkab Parigi Moutong segera mungkin melakukan perbaikan jalan, karena kerusakan ini berdampak pada aktifitas masyarakat yang menggunakan jalan ini.OPI