PARIGI MOUTONG – Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong mengungkapkan, angka kemiskinan di Kabupaten Parigi Moutong cenderung menurun dari setiap tahun.
“Kita lihat presentasenya, cenderung turun lima tahun belakangan ini. Dari 17 persen menjadi 14,2 persen pada 2024, meskipun garis kemiskinan yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS).” Ungkap Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan di Parigi, Senin, 20 Januari 2025.
Ia mengatakan, garis kemiskinan Kabupaten Parigi Moutong mencapai Rp600 ribu. Jumlah itu, masuk kategori tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain.
Menurutnya, pengentasan kemiskinan di Kabupaten Parigi Moutong sangat kompleks. Sebab, data warga kategori miskin hari ini, bisa saja berubah pada tahun berikutnya.
“Sekarang misalnya, tidak masuk kategori miskin. Tapi tahun depan dikategorikan miskin, karena ada yang namanya garis kemiskinan,” jelasnya.
Intinya, menurunkan presentase kemiskinan dapat dilakukan dengan bantuan pemenuhan kebutuhan pokok. Misalnya, membuka kesempatan kerja atau mendorong mereka untuk membuka usaha
Irwan menyebut, menurutnya angka kemiskinan di Kabupaten Parigi Moutong berkat kolaborasi dan kontribusi banyak pihak.
“Adanya program yang dikerjakan lintas sektor dan OPD. Sehingga kemiskinan kita bisa turun,” ujarnya.
Ia menjelaskan, BPS melaksanakan pendataan warga setiap Maret dan September dalam satu tahun berjalan.
Olehnya, ia mengimbau pemerintah desa untuk segera menyalurkan bantuan kepada warganya sebelum pendataan tersebut.
Sehingga, akan mempengaruhi presentase angka kemiskinan Kabupaten Parigi Moutong saat BPS melakukan pendataan.
Selain itu, agar angka kemiskinan di Kabupaten Parigi Moutong tidak meningkat, maka perlu menjaga inflasi, terutama jelang hari besar keagamaan.
“Kita harus bertindak atau mengintervensi, seperti operasi pasar, penyaluran gas ke masyarakat jelang perayaan hari besar keagaamaan. Sehingga terjadi inflasi, menahan laju naiknya harga,” pungkasnya. *
Comments 1