PARIGI MOUTONG- Sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan kearifan lokal Kabupaten Parigi Moutong, setiap pelaku usaha mikro dan menengah diimbau menggunakan bahan baku lokal dalam setiap pengolahan produknya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Parigi Moutong, Siti Wahyuni Borman mengatakan, penggunaan bahan baku lokal dapat menekan impor bahan baku dari daerah lain. Terlebih lagi, pelaku usaha mikro akan memiliki daya saing lebih tinggi, karena lebih banyak menggunakan bahan baku dari daerah sendiri, dan dengan sendirinya komoditi unggulan akan lebih dikenal.
“Kalau bisa, kita jangan menggunakan bahan baku dari daerah lain. Sebab untuk membangun daerah, kita juga harus memperkenalkan komoditi andalan kita sebagai bahan baku yang unggul. Jika sudah dikenal, maka komoditi unggulan kita akan lebih mudah dipasarkan, ini juga merupakan salah satu upaya untuk membangun daerah sendiri,” terang Heni kepada Songulara, Selasa (17/10).
Kabupaten Parigi Moutong katanya memiliki bahan baku yang sangat berlimpah baik itu hasil hutan, laut, sawah, ladang dan lainnya. Tinggal bagaimana cara mengolahnya agar memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Ia mengakui ada beberapa kelemahan pada pelaku usaha mikro yang ada di 23 kecamatan. Ia mencontohkan seperti pembuatan keripik pisang. Daerah ini memiliki komoditi pisang yang terbilang banyak. Namun terkadang hasil produknya masih terkendala pada rasa, pengemasan dan pelabelan. Selain itu keterbatasan teknologi juga mempengaruhi perkembangan usaha mikro di daerah ini.
“Biasanya saya turun langsung melihat pelaku usaha mikro dan membeli dagangan mereka. Saya juga menyempatkan untuk menanyakan bahan baku yang digunakan maupun metode pembuatanya. Setelah itu saya meminta nomor kontak mereka bisa dihubungi guna mendapatkan irformasi tentang perkembangan usahanya nanti,”.
Hingga saat ini tercatat sekitar 49.746 usaha mikro terdapat di 23 kecamatan. Dari jumlah tersebut sudah ada beberapa pelaku usaha mikro yang telah diberikan bantuan oleh dinasnya.
Terkait pemasaran hasil produksi, sebagian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah menyiapkan galeri untuk penjualan. Sebut saja seperti tokoh oleh-oleh Parigi Moutong dan Dekranasda di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Begitu juga dengan Dinas Sosial via e-WARONG-nya. ARDAT