PARIGI MOUTONG – Gempa bumi bermagnitudo 7,4 SR yang mengguncang Palu, Sigi, Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong, 28 September lalu, merusak banyak infrastruktur, fasilitas publik dan rumah warga.
Di Kabupaten Parigi Moutong dilaporkan 42 sekolah mengalami rusak berat, dengan rincian 23 unit gedung SD, 17 unit gedung SMP dan 2 unit gedung TK/PAUD. Akibatnya para siswa terpaksa harus belajar di bawah pohon dan tanah lapang.
Mengatasi hal itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Parigi Moutong bersama relawan Kwarcab gerakan Pramuka Kabupaten Parigi Moutong turun membangun tenda yang difungsikan sebagai sekolah darurat.
Kepala Dikbud Kabupaten Parigi Moutong, Adrudin Nur mengatakan, pemasangan tenda sekolah darurat itu meliputi 1 unit di SDN Matelele, 1 unit di SDN Petapa dan 2 unit di SDN Inpres Dolago. “Tenda tersebut merupakan bantuan BNPB, ada juga bantuan 6 lembar terpal ukuran 4x 6 untuk tenda darurat yang dibangun oleh masyarakat. Alhamdulilah sore tadi teman-teman relawan dari Kawarcab Pramuka telah menyelesaikan pemasangan 2 unit tenda dari BNPB di SDN Inpres Dolago”. Kata Adrudin Nur melalui pesan WhatsApp pribadinya, Rabu (24/10).
Adrudin menambahkan, sekolah yang sudah dibangun tenda darurat itu merupakan sekolah yang mengalami rusak parah akibat gempa. Hampir seluruh ruang belajar dari bangunan sekolah itu tidak bisa digunakan lagi karena lantai dan dindingnya mengalami keretakan, termasuk plafonnya banyak yang ambruk.
“Untuk menjaga hal hal yang tidak diinginkan, harus dibangun tenda sekolah darurat. Khusus di desa Dolago, tenda yang sebelumnya dibangun di halaman sekolah saya pindahkan pemasangannya dihalaman kantor UPTD Dikbud Kecamatan Parigi Selatan,” ungkapnya.
Bagi sekolah lainnya yang juga mengalami rusak berat dan belum dibangun tenda darurat, Adrudin berharap bisa bersabar karena saat ini pihaknya sedang bermohon ke Pemerintah Pusat. “Untuk sekolah lain yang juga membutuhkan tenda darurat menunggu bantuan tenda dari Kemendikbud melalui Dinas Dikbud Propinsi,” ujarnya.
Meski begitu, bagi pihak sekolah yang berinisiatif membangun sendiri tenda darurat bersama masyarakat, Dinas Dikbud Kabupaten Parigi Moutong katanya menyiapkan terpal ukuran 4×6 untuk membantu pihak sekolah. Sementara, bagi sekolah yang rusak ringan menunggu laporan tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Parigi Moutong.
“Layak tidaknya sekolah tersebut digunakan untuk aktivitas belajar mengajar menunggu laporan tertulis Dinas PUPR. Tetapi kalau ada pihak sekolah bersama masyarakat ingin membangun tenda darurat kami menyiapkan terpal ukuran 4×6 meter sebagai atapnya,” pungkasnya. **