PARIGI MOUTONG – Stok darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Kabupaten Parigi Moutong minim. Kondisi ini berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan anak saat proses persalinan, pada setiap semester dalam tahun berjalan.

“Diperkirakan setiap semester dalam satu tahun berjalan, angka anak dan ibu melahirkan yang meninggal dunia akibat kekurangan stok darah kerap terjadi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong, dr Revy Tilaar, kepada sejumlah wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, beberapa minggu terakhir pihaknya kewalahan dalam memenuhi kebutuhan darah seperti golongan A, AB, B, dan O. Meskipun, dari pihak PMI rutin menggelar kegiatan donor darah setiap tiga bulan sekali, untuk memenuhi permintaan darah.
“Saat ini Unit Transfusi Darah (UTD) rumah sakit mengalami kekosongan stok darah, akibat melonjaknya permintaan. Sedangkan pendonor sedikit,” katanya.
Dia mengakui, untuk memenuhi kebutuhan darah pasien saat ini, pihaknya mengharuskan keluarga pasien membawa pendonor sesuai kebutuhan darah masing-masing pasien.
Dirinya berharap, kepedulian masyarakat dengan cara mendonorkan darahnya secara sukarela ke rumah sakit. Cara lain, dengan mendaftarkan diri sebagai duta pendonor darah, yang nantinya bertugas mencari para pendonor darah.
Dengan adanya duta pendonor darah tersebut, diharapkan dapat meminimalisir tren penjualan darah yang marak terjadi saat ini. Dampak dari hal itu, warga miskin yang tidak memiliki biaya tidak dapat memenuhi kebutuhan darah untuk keluarganya yang tengah menjalani perawatan.
“Kami harapkan, masyarakat mau dengan rutin melakukan donor darah setiap tiga bulan sekali. Pendonoran darah bisa langsung dilakukan di RSUD Anuntaloko Parigi pada bagian UTD,” imbaunya. FARA