PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor perikanan, khususnya budidaya udang, sebagai langkah strategis dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Keseriusan tersebut terlihat dalam rapat strategis yang berlangsung pada Selasa, 30 September 2025, di Ruang Rapat Bupati Parigi Moutong. Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati H. Erwin Burase itu membahas kontribusi sektor budidaya udang terhadap peningkatan PAD daerah.
Bupati Erwin Burase menjelaskan bahwa Parigi Moutong memiliki potensi sumber daya perikanan budidaya yang sangat besar, mencapai lebih dari 10 ribu hektar. Dari total luasan tersebut, sekitar 3.251 hektar masih berupa tambak tradisional, 15,5 hektar tambak semi intensif, dan hampir 500 hektar tambak intensif dengan sistem modern berkelanjutan.
Ia mengungkapkan bahwa dalam empat tahun terakhir, tambak udang intensif mengalami perkembangan pesat dengan produktivitas rata-rata 30 hingga 60 ton per hektar per tahun melalui dua hingga tiga siklus pemeliharaan. Namun, hingga kini masih terdapat kendala dalam penyediaan sarana produksi dan industri pengolahan udang yang sebagian besar masih bergantung dari luar Sulawesi Tengah.
“Udang hasil budidaya di Parigi Moutong saat ini hanya dijual dalam bentuk segar ke Makassar sebelum diekspor, sehingga daerah belum memperoleh kontribusi optimal terhadap PAD,” ujar Bupati.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Pakar Satgas Industri Udang Sulawesi Tengah, Hasanuddin Atjo, menilai bahwa solusi terbaik adalah membangun industri udang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
“Jika Parigi Moutong memiliki industri pengolahan sendiri, maka biaya produksi bisa ditekan, nilai jual udang meningkat, dan kontribusi PAD akan lebih besar langsung ke daerah,” tegasnya.
Bupati Erwin menyambut baik masukan tersebut dan menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan sekitar 50 hektar lahan untuk pembangunan kawasan industri perikanan.
“Di dalam kawasan itu akan dibangun laboratorium pengujian kualitas air, deteksi penyakit udang, analisis nutrisi, hingga pusat pengembangan teknologi budidaya. Kami juga berharap dukungan dari Satgas Udang, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat agar pengelolaan sumber daya perikanan kita semakin berdaya saing dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong, Mohamad Nasir, menambahkan bahwa pembangunan industri udang terintegrasi akan memberikan dampak berganda bagi daerah.
“Selain meningkatkan PAD, industri ini akan membuka lapangan kerja baru, memperkuat posisi Parigi Moutong sebagai sentra udang di Sulawesi Tengah, serta mendorong tumbuhnya usaha-usaha turunan di sektor perikanan. Ini momentum besar yang harus kita kawal bersama,” ujarnya.
Dengan komitmen kuat pemerintah daerah, dukungan dunia usaha, serta kolaborasi para pakar dan legislatif, Parigi Moutong optimistis sektor udang akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru yang berkontribusi nyata terhadap peningkatan PAD serta kesejahteraan masyarakat pesisir.*







