PARIGI MOUTONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong memfasilitasi rapat koordinasi bersama para penghuni Hunian Sementara (Huntara) korban banjir di Desa Sibalago, Rabu (22/10). Pertemuan tersebut membahas tentang percepatan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi warga terdampak banjir pada Juni 2024 lalu.
Dalam rapat itu, Dinas Perumahan dan Permukiman menyatakan siap membangun 20 unit hunian tetap bagi korban banjir. Namun, pembangunan hanya bisa dilaksanakan di atas lahan yang berstatus clear and clean atau bebas dari sengketa. Berdasarkan pendataan, dari 20 kepala keluarga penghuni huntara, sebanyak 10 kepala keluarga telah memiliki lahan sendiri dan dapat segera diusulkan untuk pembangunan.
Sementara itu, 10 kepala keluarga lainnya yang belum memiliki lahan akan difasilitasi melalui proses pembebasan lahan oleh Dinas PUPRP, dengan ketentuan lokasi berada di luar zona rawan banjir. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan lokasi yang dipilih aman dari potensi bencana,” ujar perwakilan Bidang Pertanahan Dinas PUPRP dalam rapat tersebut.
Plt. Kalaksa BPBD Parigi Moutong menyampaikan optimisme bahwa hasil pertemuan ini akan mempercepat proses pembangunan Huntap bagi para penyintas banjir. “Kami berharap langkah ini menjadi awal bagi kepastian tempat tinggal yang aman dan layak bagi warga terdampak. BPBD akan terus mengawal proses ini sampai tuntas,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi teknis, dan masyarakat menjadi kunci agar pembangunan hunian tetap di Desa Sibalago dapat segera terealisasi. “Dengan kerja sama semua pihak, kami yakin warga Sibalago bisa segera menempati rumah yang layak dan permanen,” tambahnya.*








Comments 1