PARIGI MOUTONG – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong, Sunarti menekankan, pihaknya akan memastikan anak putus sekolah harus mendapatkan pendidikan gratis dari pemerintah setempat.
“Kami akan pastikan, pemerintahan ke depan harus menyiapkan pembiayaan pendidikan gratis bagi anak putus sekolah,” tegas Sunarti, di Parigi, Kamis, 6 April 2023.
Menurutnya, dalam Rencana Stategi (Restra) lima tahun ke depan, Disdikbud Parigi Moutong tetap memprogramkan pendidikan gratis bagi anak putus sekolah, sebagai bentuk intervensi pemerintah.
Program tersebut, yakni kartu Kabupaten Parigi Moutong pintar, untuk menuntaskan angka anak putus sekolah sebanyak 7.984 jiwa.
Tujuannya, untuk mengembalikan anak tersebut ke sekolah, baik dijenjang pendidikan formal maupun non formal atau melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“Langka intervensi harus dilakukan dalam waktu yang relative singkat, namun bisa tuntas dengan strategi memberikan pendidikan gratis,” tukasnya.
Dia mengatakan, sebagai langka awal untuk mengintervensi anak putus sekolah, Disdikbud Parigi Moutong telah melakukan verifikasi data.
Hal itu dilakukan, guna membuktikan apakah angka anak putus sekolah di wilayah Parigi Moutong, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), masih sesuai kenyataan di lapangan atau tidak.
“Ternyata setelah diverifikasi, alhamdulilah kita mendapatkan angka total anak putus sekolah yang masih usia sekolah di Kabupaten Parigi Moutong, sekitar 7.984 jiwa/anak,” kata dia.
Kemudian, 7.984 anak putus sekolah itu, akan diverifikasi kembali melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) kesetaraan.
Apabila telah terdaftar di PKBM, anak tersebut tidak lagi masuk dalam data anak putus sekolah, dan dilakukan pendampingan agar menuntaskan pendidikannya.
“Kami berharap, dari verifikasi melalui Dapodik itu, akan memperkecil angka anak putus sekolah yang akan diintervensi dengan memberikan pembiayaan pendidikan gratis,” pungkasnya.*