PARIGI MOUTONG – Sigit Prasodjo, mungkin tak pernah menyangka, jalan sehat yang digelar PDK Kosgoro 1957 Sulawesi Tengah di Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Minggu 12 Juni 2022, pagi hari, menjadi berkah bagi dirinya.
Saat mengikuti jalan sehat, orang nomor satu di PDK Kosgoro Provinsi Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan Lapata, diam-diam menaruh perhatian kepadanya sebagai seorang penyandang cacat.
Mohamad Irwan melihat perjuangan Sigit yang menjadi salah seorang peserta jalan sehat dalam melalui rute yang ditetapkan panitia.
Sigit yang saat itu memakai baju dan celana training sepadan warna merah serta memakai topi Kosgoro, terlihat begitu semangat mengayun kakinya untuk bisa melangkah, berjalan beriringan bersama ribuan peserta jalan sehat, meski harus tertatih-tatih, didampingi putrinya yang berusia kira-kira 12 tahun. Sigit berjalan dengan hanya mengandalkan tongkat yang terbuat dari pipa besi untuk menopang lengannya sehingga dapat membantunya untuk bergerak dan berjalan dengan perlahan-lahan.
Sigit terpaksa menjadi penyandang cacat karena kaki sebelah kanannya tak bisa lagi berfungsi setelah diamputasi akibat kecelakaan yang dialaminya tahun 2009 di Semarang, Jawa Tengah.
Sigit dan peserta jalan sehat lainnya menempuh perjalanan kurang lebih empat kilometer menyusuri rute hingga tiba kembali di lapangan Permata Masigi.
Sesaat sebelum pengundian nomor peserta jalan sehat dimulai, Ketua PDK Kosgoro 1957 Provinsi Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan meminta MC (Master Ceremony), Jo S. Adjam mengundang peserta yang berbaju dan memakai celana warna merah serta memakai tongkat yang tak lain adalah Sigit Prasodjo untuk naik ke panggung. Dipapah beberapa panitia, Sigit dan putrinya, bersusah payah naik ke atas panggung dan akhirnya berdiri di depan Mohamad Irwan yang saat itu didampingi Ketua PDK Kosgoro 1957 Kabupaten Parigi Moutong, Yusuf SP. Tak berselang lama, Mohamad Irwan memberikan sebuah amplop berwarna putih berisi uang kepada Sigit dan ribuan peserta jalan sehat menyaksikan langsung momen haru tersebut.
Rona bahagia bercampur haru terpancar dari wajah Sigit. Seuntai kalimat ucapan terima kasih kepada Mohamad Irwan, terlontar dari mulut Sigit.
Mohamad Irwan yang saat ini menjabat Bupati Sigi, sempat melontarkan beberapa pertanyaan mengenai aktivitas keseharian Sigit yang dijawabnya secara lugas.
Sigit seorang pekerja keras yang menghidupi keluarganya dari hasil mengumpul barang-barang bekas rongsokan yang masih bisa dijual perkilogram. Saat ini, Sigit tinggal bersama anak dan istrinya di salah satu kost yang terletak di jalan H. Agus Salim, Kelurahan Bantaya. Sigit harus berjuang ekstra untuk menghadapi tantangan hidup yang dialaminya bersama anak dan istrinya. Setiap malam, Sigit bersama istri dan anaknya keluar rumah mencari barang rongsokan disekitar Kelurahan Bantaya dan kelurahan lainnya diwilayah Kecamatan Parigi. Bahkan Sigit dan anak istrinya terkadang harus kembali ke kostnya pada pukul 24.00 Wita setelah melakukan rutinitasnya itu.
Sigit mengaku telah mengenal Irwan Lapata sebagai Bupati, karena dirinya pernah tinggal meski tidak lama di salah satu daerah di Kabupaten Sigi. Apalagi, istrinya, memang kelahiran Marawola, Kecamatan Sigi. Namun baru melihat Irwan Lapa pada momen jalan sehat tersebut. Saat ini, ia berserta anak dan istrinya sudah tinggal bertahun-tahun di Kabupaten Parigi Moutong, khususnya di Kelurahan Bantaya.
Sigit yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah sampah, berharap suatu saat masih bisa bertemu dengan Irwan Lapata. Tujuannya ingin menyampaikan niat besarnya tentang bagaimana cara mengelolah sampah menjadi berguna dan bermanfaat bagi daerah.*
Comments 0