PARIGI MOUTONG – Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, SE menerima kunjungan Investor PT. Fishindo Kusuma Sejahtera (FKS), Eka Sapanca, Bong Micky dan Muhammad Idrus Hafied yang merupakan salah satu Tim kerja Bidang Ekonomi Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, Rabu (29/1).
Kedatangan para investor tersebut untuk melihat langsung lokasi serta kualitas komoditi sarang burung Walet di Kabupaten Parigi Moutong.
Para Investor PT. FKS ini berkunjung selama dua hari (28-29 Januari 2020) untuk melihat serta berdialog dengan para peternak Walet di Desa Tolai Kecamatan Torue dan Desa Ampibabo Kecamatan Ampibabo terkait prospek komoditi sarang burung walet dan menjadikan Kabupaten Parigi Moutong sebagai pusat ekspor komoditi sarang burung Walet di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Salah seorang anggota Tim Kerja Bidang Ekonomi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Muhammad Idrus Hafied saat berdialog dengan para petani di rumah jabatan Wakil Bupati, mengatakan, program prioritas utama Kementan RI untuk perternakan adalah sarang burung Walet.
“Sarang burung walet mudah dikembangkan, pasarannya cukup besar, nilai ekspornya sangat tinggi. Itulah sebabnya untuk peternakan, kementan memprioritaskan sarang burung Walet,” kata Idrus.

Terkait kedatangan para investor FKS, Idrus menjelaskan, mereka menawarkan kepada para petani untuk membuka pasar ekspor baru dimana saat ini ada dua macam ekspor yakni ekspor langsung ke negeri Cina yang merupakan konsumsi terbanyak komoditi sarang burung walet dan ekspor ke Negara non Cina seperti Singapura, Malaisya, Vietnam dan Hongkong.
Untuk melakukan ekspor tersebut kata Idrus, para petani di Kabupaten Parigi Moutong akan di register terlebih dahulu oleh Balai Karantina Provinsi Sulawesi Tengah bersama Dinas Peternakan Kabupaten Parigi Moutong untuk mengetahui secara pasti titik koordinat pemilik sarang burung walet.
“Salah satu syarat Ekspor ke Cina adalah para petani sudah diregistrasi, para pelaku usaha di Cina akan langsung mengecek keberadaan para petani melalui titik koordinat tersebut. Olehnya para petani walet wajib diregistrasi,” jelasnya.
Eka Sapanca selaku Investor FKS yang berkedudukan di Jakarta mengatakan, PT FKS mempunyai program kerja dengan target 300 hari kerja produksi komoditi sarang burung walet dengan mengedepankan kualitas.
Untuk Ekspor ke Cina, lanjut Eka, pihak FKS akan membentuk tim kerja di Cina khusus menangani penjualan komoditi sarang burung walet asal Parigi Moutong.
“PT FKS ingin berkomitmen dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong khususnya para petani sarang burung walet untuk jangka panjang tanpa paksaan,” ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, mengatakan, para petani sarang burung walet untuk tidak ragu dengan keberadaan FKS Group.
“Kedepan kita akan buat MoU antara pihak Pemda dengan FKS agar proses pengembangan komoditi sarang burung walet akan berkelanjutan dan juga untuk melindungi para petani walet dari usahanya,” kata Badrun.
Ia mengungkapkan, kedepan kerjasama dengan FKS Group berencana ekspor komoditi sarang burung walet ke Cina dengan menggunakan brand asal Kabupaten Parigi Moutong.
Menurutnya, dengan keberadaan kurang lebih 700 ratus bangunan sarang burung walet yang tersebar diwilayah Kabupaten Parigi Moutong dapat mengekspor komoditi sarang burung walet ke Cina.
Ia berharap, para petani sarang burung walet untuk proaktif demi kesejahteraan masyarakat khususnya para petani sarang burung walet.
Ia mengungkapkan, Asosiasi Sarang Burung Walet Khatulistiwa sudah terbentuk, selanjutnya melalui assosiasi bentuklah koperasi walet yang berbadan hukum untuk membantu para petani walet dalam mengembangkan usaha waletnya melalui dana KUR.
“Mari kita bersama sama mendukung program pemerintah pusat meningkatkan ekspor komoditi sarang burung walet dan menjadikan Kabupaten Parigi Moutong sebagai pusat ekspor komoditi sarang burung walet di Sulawesi Tengah,” harapnya.
Turut mendampingi Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai yaitu Tim Investor PT. Fishindo Kusuma Sejahtera (FKS), Sekretaris Kabupaten, Ardi Kadir, Asisten Pemerintahan dan Kesra,. Samin Latandu, Wakil Ketua DPRD Faisan Badja, Kepala Badan Pandapatan Daerah, Mohammad Yasir, pejabat Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perizinan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Perkebunan, Bagian Umum dan Perlengkapan, Bagian Hubungan Masyarakat dan Pengurus Asosiasi Sarang Burung Walet Khatulistiwa.
Sementara, Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Mohammad Yasir, mengaku gembira dengan kehadiran investor sarang burung Walet di daerah ini.
Ia meyakini, kehadiran investor ini akan memberikan efek positif kepada para peternak sarang burung walet di Kabupaten Parigi Moutong.
“Saya yakin, jika investor ini komitmen untuk menanamkan modalnya, maka Kabupaten Parigi Moutong bisa menjadi pengekspor terbesar sarang burung Walet di Indonesia. Tentunya hal ini akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan kesejahteraan masyarakat khususnya peternak sarang burung Walet,” harapnya. IMUT/HUMAS PEMKAB