PARIGI MOUTONG – Apabila anda melihat seorang gadis yang piawai memetik dawai gitar elektrik, pada Vocal Group Anak Dalam Suku Lauje, dia adalah Musliyanti.
Anak ke 4 dari bersaudara, dari Desa Pebounang Kecamatan Palasa itu, mengaku baru sekitar dua bulan terakhir mengenal alat musik gitar.
“Sebelumnya saya te tau bagitar, nanti so dipangge bagabung (bergabung di Tagana Dinas Sosial Parigi Moutong-red) baru diajar bagitar,” ungkap Musliyanti.
Karena kemampuannya bermain gitar lah, akhirnya Musliyanti baru saja tampil bersama-sama rekannya di Jambore Tagana Nasional di Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, belum lama ini. Selain di Pasuruan, Muliyanti yang tergabung dalam Vocal Group Anak Dalam Suku Lauje juga tampil di Kota Malang dan Jakarta.
“Skarang torang latihan untuk acara pembukaan TMMD di Tinombo,” ujar Musliyanti, di sela-sela latihan di Hotel Siavu, Tinombo.
Terlahir sebagai anak dalam, Musliyanti mengaku tidak merasa minder dengan anak-anak remaja lainnya. Justru, ia mengaku bangga sebagai anak dalam.
“Biar dibilang Orang Bela, tapi torang te malu. Torang juga bisa lebe hebat dari Anak Indonesia lain,” tutur Alumni MAN Alkhairaat Tinombo itu.
Pada kesempatan itu, Musliyanti, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu yang telah membina mereka, sehingga Anak Dalam Suku Lauje mampu berbuat untuk bangsa dan negara.
“Hanya Silangkai (sebutan untuk orang tua laki-laki dalam Bahasa Lauje) yang perhatikan torang anak-anak Orang Bela ini,” tandas Musliyanti, yang ditujukan kepada orang momor satu di Parigi Moutong saat ini.