PARIGI MOUTONG – “Tambang ilegal adalah ancaman nyata bagi ketahanan pangan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Daerah akan terus berdiri bersama rakyat untuk menolak segala bentuk aktivitas tambang ilegal yang merusak ruang hidup,” tegas Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati saat memberikan sambutan pada acara “Berani Melaju di Sawah, Wujud Syukur Panen Raya Tanpa Ancaman Tambang Ilegal” yang digelar di Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Rabu (12/11) malam.
Di kesempatan itu, Bupati Erwin Burase menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan para petani yang tetap teguh menjaga kelestarian alam serta menolak segala bentuk kegiatan tambang ilegal yang dapat merusak sumber kehidupan mereka.
“Kegiatan ini merupakan simbol keteguhan hati masyarakat, khususnya para petani, dalam menjaga dan mempertahankan sumber kehidupan, yaitu sawah, tanah, dan air. Tanpa sawah yang subur dan lingkungan yang lestari, tidak akan ada ketahanan pangan, dan tanpa ketahanan pangan, tidak akan ada kedaulatan bangsa,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan dan kemajuan daerah tidak harus mengorbankan lingkungan. Melalui semangat Berani Melaju di Sawah, pemerintah ingin menegaskan bahwa kemakmuran dapat diraih dengan menjaga bumi serta mengelolanya secara bijak.
Lebih lanjut, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa hingga kelompok tani, untuk bergandengan tangan menjaga lahan pertanian dari berbagai bentuk ancaman.
“Mari kita melangkah bersama, berani melaju di sawah, berani menjaga bumi, dan berani menolak kerusakan. Dengan semangat gotong royong, kita wujudkan Parigi Moutong yang maju, mandiri, dan berkelanjutan,” tutupnya.
Dalam kegiatan itu, Bupati Erwin didampingi Wakil Bupati Parigi Moutong, H. Abdul Sahid, anggota DPRD Mohamad Irfain, sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama lingkup Pemerintah Daerah, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tinombo Selatan, para kepala desa, penyuluh pertanian, kelompok tani, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.*








