PARIGI MOUTONG – Di tahun 2025, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Parigi Moutong mengambil langkah strategis dalam memperkuat tata kelola Pendapatan Asli Daerah (PAD). Melalui implementasi digitalisasi layanan dan kolaborasi dengan sektor perbankan, Bapenda terus mempercepat transformasi pelayanan publik menuju efisiensi dan transparansi.
Salah satu program unggulan yang sedang dijalankan adalah penggunaan aplikasi Smartgrove Retribusi, sebuah sistem digital yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan retribusi daerah. Aplikasi ini tidak hanya mendata objek retribusi dengan lebih akurat, tetapi juga memungkinkan transaksi pembayaran dilakukan secara nontunai dan real time.
“Kami menyadari bahwa tantangan utama dalam pengelolaan PAD selama ini adalah keterlambatan data dan kurangnya transparansi di tingkat lapangan. Melalui Smartgrove Retribusi, semua titik potensi retribusi kini bisa dipantau secara langsung oleh tim pusat maupun petugas lapangan,” jelas Kepala Bapenda Parigi Moutong, Mohammad Yasir, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/7).
Tidak hanya situ, Bapenda Parigi Moutong juga memperkuat sinergi dengan Bank Sulteng untuk mempermudah mekanisme pembayaran pajak dan retribusi melalui kanal digital. Warga kini bisa melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), retribusi pasar, parkir, hingga sewa kios secara online melalui aplikasi yang terhubung langsung dengan sistem perbankan.
Yasir menekankan bahwa langkah ini adalah bagian dari visi besar Bapenda menuju “Parigi Moutong Digital Revenue Ecosystem”, sebuah ekosistem pendapatan berbasis digital yang mengintegrasikan teknologi, regulasi, dan partisipasi masyarakat.
“Kami tidak hanya mengejar angka, tapi juga membangun kepercayaan. Masyarakat harus tahu bahwa setiap rupiah yang mereka bayarkan, dikelola dengan akuntabel untuk membiayai pembangunan di daerah ini,” tegasnya. *
Comments 2