PARIGI MOUTONG – Pemkab Parigi Moutong mewacanakan beras hasil panen petani lokal dijadikan sebagai beras untuk bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra).
“Sudah diwacanakan melaui rapat-rapat baik di kabupaten maupun di provinsi. Kita tinggal menunggu realisasinya bagaimana. Pak Kadis Pertanian juga sudah menyampaikan kita sedang surplus beras,” ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Parigi Moutong, Agus S. Hadi kepada Songulara, belum lama ini.
Gagasan beras hasil panen petani lokal dijadikan Bansos Rastra katanya, merupakan ide cemerlang agar beras tersebut bisa dirasakan masyarakat Parigi Moutong melalui Bulog dan dengan harga yang sesuai instruksi Presinden RI. Karena harga beras di Bulog merupakan harga nasional, tidak ada perbedaan di seluruh Indonesia.
Selain pihak Dinas Pertanian, upaya ini juga akan melibatkan Dinas Sosial instansi terkait yang berperan penting menyangkut bansos.
“Bagaimana menggunakan beras sendiri karena kita surplus, kita beli saja berasnya. Namun itu baru kita sortir dan disampaikan, tentu perlu ada tindakan lebih lanjut. Karena ini harus ada proses adminitrasi dan pernyataan dan seterusnya,” katanya.
Diketahui, Parigi Moutong memiliki keistimewaan dalam masa panen, daerah ini mampu mencapai tiga kali panen dalam setahun. Bahkan Parigi Moutong pernah surplus pangan mencapai 115.000 ton yang diprediksi mampu bertahan dakam kurun satu tahun.
Sebelumnya, Bupati Parigi Moutong non aktif, Samsurizal Tombolotutu, bertekad menjadikan Parigi Moutong sebagai lumbung beras di Indonesia Timur. Bahkan menjadi penyangga pangan secara nasional. Dia mengatakan, bidang pertanian Parigi Moutong saat ini tengah diperhitungkan di kanca nasional. Hal itu kata Samsurizal tidak berlebihan mengingat potensi pertanian di Parigi Moutong sangat melimpah.
“Ini sudah menjadi tekad saya menjadikan Parigi Moutong sebagai lumbung beras di Indonesia Timur. Hal itu tidak berlebihan karena daerah ini memiliki daya saing dan masuk peringkat ke-10 di Inodensia mewakili bidang pertanian,” ujarnya beberapa waktu lalu. AKSA