Parigi Moutong – Kabupaten Parigi Moutong seharusnya mendapatkan kucuran tambahan anggaran dari APBN 2016 senilai Rp1 milyar. Sayangnya, bantuan tersebut dibatalkan dikucurkan. Pasalnya, hingga bulan Desember ini, item kegiatan yang dibiayai APBN itu tak kunjung dilaksanakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak).
Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, mengaku kecewa dengan sikap pihak Distanak Parigi Moutong. Karena sebelumnya, ia mengaku tidak pernah menerima laporan terkait tambahan APBN senilai Rp1 miliar untuk pengadaan bibit jagung hibrida untuk areal seluas 1250 hektar.
“Saya juga baru terima laporan dari Kadistanak tentang tidak termanfaatkannya anggaran itu, saat di Labuan kemarin. Saya akui, ini lepas dari pantauan saya, karena sebelumnya tidak pernah dilaporkan kepada saya,” ungkap Wabup saat menghadiri acara panen di Desa Petapa Kecamatan Parigi Tengah, belum lama ini.
Badrun mengatakan, pihaknya sempat mempertanyakan hal ini kepada pihak ULP. Berdasarkan keterangan yang diterimanya, pihak Distanak terlambat mengajukan proses pelelangan. Padahal, proses pengadaan bibit tersebut bisa dilakukan dengan mekanisme penunjukan langsung (PL).
Seharusnya kata dia, pihak Dinas bisa menunjuk langsung siapa rekanan yang mengadakan. Kemudian semua prosesnya harus dilaporkan sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi.
Tidak termanfaatkan anggaran itu lanjut Badrun, praktis mempengaruhi target peningkatan produksi dan penanaman jagung hibrida di daerah ini. Padahal, program nasional pemerintah pusat yakni Upaya Khusus (Upsus), dimana salah satu komoditinya adalah Jagung.
Dia memastikan, kelalaian Distanak kali ini akan menjadi bahan evaluasi, karena daerah ini telah dirugikan dengan sikap tersebut. Untungnya untuk komoditi Padi, Parigi Moutong masih mencapai target sesuai yang ditetapkan pemerintah pusat. Meskipun pada tahun sebelumnya, untuk tiga komoditi Padi, Jagung dan Kedelai (Pajala) mencapai target.
“Sangat disayangkan sebenarnya. Pak Bupati juga telah mengetahui hal ini. Mudah-mudahan kelalaian yang sama tidak terjadi lagi di dinas terkait,” harapnya. MAROON