PARIGI MOUTONG – Prediksi tingginya angka kebutuhan konsumsi daging di calon Ibukota baru negara kedepan, tentunya menjadi peluang besar bagi masyarakat Parigi Moutong untuk mengembangkan sektor peternakan kedepannya.
Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tomboloutu mengatakan, setidaknya ada tiga komoditi peternakan yang sangat dominan dan bisa dikembangkan di daerah ini kedepannya apabila ingin menjadikan daerah ini sebagai salah satu wilayah pemasok daging di ibukota baru nantinya.
Tiga komoditi tersebut diantaranya sapi, ayam dan babi. Tingginya angka kebutuhan konsumsi ketiga jenis daging tersebut tentunya diharapkan akan menjadi nilai tambah dalam hal peningkatan kehidupan ekonomi masyarakat.
“Daerah kita sangat potensial untuk pengembangan tiga komoditi peternakan ini, sehingga mengapa tidak kita memulai dari sekarang. Setidaknya kita masih punya waktu kurang lebih dua tahun terakhir untuk menyiapkannya,” kata Samsurizal kepada Songulara, Jumat (21/8).
Dikatakannya, konsumsi daging bagi orang yang hidup di ibukota merupakan salah satu hal yang penting, salah satu diantaranya daging babi. Memang kata dia, untuk satu jenis komoditi hewan ternak tersebut masih menjadi tabu bagi masyarakat Parigi Moutong.
“Memang untuk sebagian besar kita, peternakan babi ini dianggap haram namun tidak bagi masyarakat ibukota. Namun, mengapa tidak bila kita sediakan, memang untuk lokasinya mungkin bisa dikembangkan di beberapa daerah tertentu yang penduduk non muslimnya besar,” katanya.
Selain menyiapkan komoditinya, tentu pemerintah dalam hal ini kata dia tidak akan tinggal diam. Dirinya menjamin hasil peernakan masyarakat nantinya akan dibeli dengan harga yang sesuai dengan pasar.
Pemerintah akan memfasilitasi kontrak secara langsung antara masyarakat dengan perusahaan yang menjadi pembeli hasil peternakan.
“Semua kita sudah komunikasikan dengan sejumlah perusahaan yang siap membeli. Saya pastikan hasil peternakan masyarakat tidak akan dibeli murah dan tidak akan melalui tengkulak. Saya akan memfasilitasi terjadinya kontrak antara masyarakat pemilik peternakan dengan perusahaan pembeli,” terangnya.
Olehnya ia berharap, jelang perpindahan ibukota baru, masyarakat Parigi Moutong juga sudah bisa mempersiapkan diri sedini mungkin.
“Kita masih punya waktu untuk mempersiapkan sesuatu jelang pemindahan ibukota baru. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk merangsang masyarakat, sebab selain menjadi bagian dari pemberdayaan masyarakat, semua yang direncanakan tidak akan berhasil bila tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat,”.