PARIGI MOUTONG-Dijaman milenial ini, perubahan begitu cepat terjadi. Pemkab harus bisa merespon perubahan tersebut dengan melalukan berbagai terobosan, salah satunya melalui inovasi penerapan E Government atau tata kelola pemerintahan berbasis elektronik.
Demikian seruan Pjs Bupati Parigi Moutong, Muhamad Nadir, ketika membuka Sosialisasi Proyek Perubuhan peserta diklat kepemimpinan tingkat IV angkatan XLII,Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong, di aula lantai dua Kantor Bupati, Selasa (5/6).
Kata Bupati, tata kelola pemerintahan yang dilakukan secara manual sudah ketinggalan, sehingga diperlukan inovasi yang berbasis pada elektronik.
“Kalau kita pakai manual itu sudah ketinggalan. Saat ini jamannya teknologi, kita harus bisa menerapkan prinsip E Government dalam tata kelola pemerintahan,” ujarnya.
Ia menyarankan, untuk memudahkan proses pelayanan, OPD mesti berbenah menerapkan pelayanan yang berbasis elektronik. Misalnya saja dalam proses perencanaan, melalui aplikasi e-planing dan e-bugeting.
“Saat ini di lembaga pusat, bahkan beberapa pemerintah daerah di Indonesia sudah menerapkan E Government, semua serba elektronik. Misalnya program perencanaan, kalau kita input secara manual, sistem tidak mau lagi menerima. Ini sangat mempermudah pelayanan,” katanya.
Nadir menyatakan mendukung penuh gagasan proyek perubahan yang dilakukan oleh tiga Kasubag di Bagian Humas. Dia meminta Kabag Humas selaku mentor mendukung proyek perubahan tersebut karena akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan publik dan efektifitas organisasi.
“Jadi syarat menduduki jabatan eselon itu dilakukan dengan cara diklatpim. Sehingga tidak perlu lagi menempatkan seseorang di jabatan tertentu karena faktor keluarga, itu jaman dulu. Keluarga boleh tapi sesuai kompetensinya. Kalau tidak kompeten, biar keluarga minggir dulu begitu. Kabag Humas dukung penuh proyek perubahan ini,” pintanya.
Sebelumnya, panitia pelaksana sosialisasi yang juga Kasubag Dokumentasi dan Pelayanan Pers Bagian Humas, Jeprin melaporkan, sosialiasi proyek perubahan itu merupakan salah satu milestone atau tahapan dari laboratorium kepemimpinan peserta diklat kepemimpinan tingkat IV yang dilaksanakan selama dua bulan pada masa off class.
Sosialisasi itu bertujuan menyampaikan gagasan inovasi proyek perubahan selanjutnya menjaring dukungan dari para stakehoder.
“Kami berharap melalui sosialisasi ini, proyek perubahan yang kami lakukan bisa memperoleh masukan sekaligus dukungan dari para stakehoder. Sehingga inovasi yang kami buat bermanfaat bagi daerah dan tentu saja organisasi di Bagian Humas,” ujarnya.
Proyek perubahan yang disosialisasikan meliputi, sistem pelayanan acara satu pintu berbasis elektronik (sepatu balet) yang digagas Kasubag Protokol dan Perjalanan, Astiti H Simpu, Klinik KerIsPatih (Keterbukaan Informasi Publik) yang digagas Kasubbag Dokumentasi dan Pelayanan Pers, Jeprin dan Hoot issues public service yang digagas Kasubbag Penerangan dan Publikasi, Farid.HUMAS PEMKAB