PARIGI MOUTONG-Kembali, demonstrasi menuntut pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari jalur honorer kategori satu (K1) di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Parigi Moutong, Jumat (16/3) nyaris ricuh. Ini disebabkan Kepala BKPSDM, enggan keluar ruangannya untuk menemui demonstran.
Amatan lapangan, aksi saling dorong antara massa aksi dan Polisi bermula ketika salah seorang melakukan orasi dan meminta Kepala BKPSDM, Mawardin, keluar menemui mereka. Namun Mawardin belum juga menemui mereka.
Bukan hanya itu, pendemo juga melakukan aksi bakar ban di halaman kantor dan membuat beberapa tumpukan batu berbentuk kuburan sebagai simbol perjuangan mereka menuntut terangkat menjadi PNS merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar lagi.
Beruntung aksi saling dorong tidak berlangsung lama, setelah pihak Kepolisian melakukan mediasi antara massa aksi demo dengan Kepala BKPSDM.
“Kami minta kepada bapak Mawardin yang terhormat untuk berbicara secara langsung bersama kami disini, kami ingin mendengar penjelasan secara langsung dari beliau,” ujar salah seorang orator.
Amarah pendemo mulai teredam saat Mawardin keluar dari ruangan dan menemui langsung massa dengan mediasi kepolisian.
“Saya sudah mendengarkan semua aspirasinnya, terkait dengan pokok persoalan yang terjadi bahkan sudah mengarah ke hal-hal yang pribadi. Keberadaan kita ini adalah mencari solusi bagaimana persoalan ini bisa terselesaikan. Oleh karena itu beberapa tuntutan yang saudara sampaikan itu sudah kita lakukan, saya tidak menjawab lagi ada hal-hal yang terkait dengan surat-surat yang masuk, yang jelas pada hari ini hasil keputusan di DPRD kemarin itu yang akan kita tindak lanjuti,” terang Mawardin.
Adapun hasil dari keputusan di DPRD katanya, seluruh pejabat di Parigi Moutong mulai dari Pjs Bupati, Sekab, DPRD bersama perwakilan tenaga honorer akan berangkat ke Jakarta untuk audiensi dengan Menpan.
Olehnya, hari ini pihaknya sudah membuat surat yang akan diantar ke pusat. Ia berjanji hari senin depan akan berangkat mengantar surat audiensi itu. Pada kesempatan itu, Mawardin juga menyempatkan membacakan isi surat ke kementrian.
“Surat ini akan kami antar langsung hari Senin,” tegasnya.
Sebelumnya, aksi demo diawali dari kantor BKPSDM dilanjutkan ke kantor DPRD Parigi Moutong juga sempat nyaris ricuh. Salah satu demonstran sempat melakukan aksi melempar kursi dalam ruang sidang paripurna DPRD.IWAN TJ