PARIGI MOUTONG- Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Parigi masih sangat kekurangan tenaga pengajar, baik yang memiliki kualifikasi Pendidikan Luar Biasa (PLB) maupun guru umum.
Kepala Sekolah (Kepsek) SLBN, I Ketut Dina Arta kepada Songulara mengatakan, guru yang memiliki kualifikasi pendidikan PLB saat ini hanya ada dua orang, itupun hanya Diploma II (DII).
“Lalu pernah ada guru berkualifikasi PLB sebanyak lima orang mengajar disini, tapi masih berstatus kontrak satu tahun. Saat kontrak selesai dan mereka kembali, memang sangat terasa perbedaanya, karena mereka tahu penanganan siswa berkebutuhan khusus,” terang Ketut, Selasa (17/10).
Meskipun hanya sebentar, namun sempat terjadi proses transformasi ilmu dari guru kontrak PLB dengan cara memaksimalkan kerja kelompok guru. Sehingga tenaga pengajar yang ada di SLB saat ini sempat mencerap ilmu mereka.
Sempat ada niat katanya menambah jumlah guru disekolah yang ia pimpin, karena memang masih terbatas. Hanya saja, anggaran yang dimiliki juga sangat minim, karena masih mengandalkan dana bantuan opersional sekolah (BOS). Itupun, dana BOS yang seharusnya diterima sekrang belum juga tercairkan.
“BOS SLB kurang lebih Rp19 juta, sementara guru honor kami disini jumlahnya 11 orang,” katanya.
Namun dengan segala keterbatasan yang ada, pihaknya akan terus berupaya menjalankan tanggung jawab mereka sebagai pengajar di sekolah bagi para siswa berkebutuhan khusus tersebut.
Esensi pendidikan yang dilakukan di SLB tetap berorientasi mengembangkan potensi setiap anak walaupun dalam kondisi berkebutuhan khusus. Paling tidak katanya ada suatu bakat yang menonjol yang bisa terus dikembangkan.
“Kami akan terus memfasilitasi proses belajar siswa dimanapun tempat yang ia senangi diseputaran sekolah ini, selama tempat itu tidak membahayakan mereka. Karena mau kami paksakan untuk bejalar dikelas, mereka terkadang lebih memilih belajar ditempat yang disenangi, dan ditempat itu pula guru selalu mendampingi,” katanya.
Ia berharap kedepan, instansi terkait dapat membantu pemenuhan tenaga pengajar berkualifikasi PLB, agar tingkat pendidikan di SLB bisa terus berkembang. ARDAT