PALU- Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, memberikan dukungan penuh terhadap Proyek Perubahan yang dipaparkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong, Zulfinasran Achmad, terkait dengan Program Satu Harga dari Gerbang Desa untuk Indonesia. Program ini bertujuan untuk memperkuat lembaga ekonomi daerah dalam distribusi pangan, dengan mengadopsi semangat dari program unggulan Pemprov Sulteng seperti Berani Murah dan Berani Panen Raya.
Dalam paparan yang disampaikan di Ruang Kerja Gubernur pada Kamis (18/9), Zulfinasran menjelaskan bahwa program ini lahir sebagai jawaban atas tantangan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam rangkaian Diklat PIM angkatan 63. Ia menegaskan bahwa konsep yang dibangun tidak hanya berorientasi pada kebutuhan lokal, tetapi berpotensi menjadi kebijakan strategis baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Intinya bagaimana menjamin kebutuhan pokok masyarakat tetap terjangkau, sekaligus memastikan petani memperoleh nilai jual hasil panen yang layak. Program ini kami sinkronkan dengan visi Presiden, kebijakan nasional, hingga misi daerah,” kata Zulfinasran.
Gubernur Anwar Hafid memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. Ia menilai bahwa Program Satu Harga sangat sejalan dengan visi-misi Pemprov Sulteng, khususnya melalui program Berani Murah yang fokus menstabilkan harga sembako, serta Berani Panen Raya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Saya sangat mendukung program ini. Kalau bisa, kita angkat menjadi kebijakan tingkat provinsi. Saya siap mendorong lahirnya peraturan gubernur, bahkan peraturan daerah jika diperlukan,” ujar Gubernur Anwar Hafid.
Gubernur menambahkan bahwa implementasi program ini akan membantu pengendalian inflasi serta pemerataan ekonomi hingga ke desa-desa. Digitalisasi dalam ekosistem distribusi pangan, menurutnya, menjadi solusi untuk memutus rantai distribusi yang panjang dan memastikan keterjangkauan harga.
“Dengan digitalisasi, pemerintah bisa memantau stok dan harga hingga tingkat koperasi. Jika berjalan baik, Sulawesi Tengah akan menjadi provinsi percontohan dalam pengendalian harga dan penguatan ekonomi desa sesuai harapan Presiden,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Gubernur Anwar Hafid telah menjadwalkan rapat kerja bersama jajaran Sekda se-Sulawesi Tengah pada 24 September di Parigi Moutong untuk membahas teknis program ini. Pertemuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan komitmen bersama dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota guna memperkuat peran koperasi dan BUMD pangan dalam menjaga stabilitas harga di daerah.
“Program ini jangan hanya berhenti di Parigi Moutong, tapi harus kita gerakkan di seluruh 13 kabupaten dan kota. Dengan kebersamaan, kita bisa wujudkan keadilan harga bagi masyarakat dan kesejahteraan bagi petani,” tutup Gubernur Anwar Hafid.*