PARIGI MOUTONG – Kementerian Agama (Kemenag) telah menginstruksikan petugas haji, dan tim kesehatan untuk meningkatkan pemantauan, pasca satu jemaah haji asal Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah dinyatakan meninggal dunia.
Jamaah haji tersebut, tergabung dalam kloter 9 embarkasi Balikpapan, yakni Nay Kunrahu Masyora berusia 74 tahun, asal Kecamatan Sausu.
“Berdasarkan laporan petugas haji, almarhumah mengalami muntah-muntah ditempatnya menginap,” kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, Kemenag Parimo, Subhan Lapu, di Parigi, Senin, 17 Juli 2023.
Menurutnya, petugas haji dan tim kesehatan kloter 9, telah berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi untuk pengurusan fardunkifayah jamaah haji yang meninggal pada pukul 14:30 waktu setempat.
Selain itu, Kemenag Parimo juga telah menghubungi pihak keluarga, dan sudah dan mengikhlaskan kepergian Nay Kunrahu Masyora saat menjalankan ibadah haji di tanah suci.
Kemudian, kata dia, Kemenag dan Pemerintah Daerah (Pemda) telah melakukan rapat terkait pemulangan jemaah haji asal Kabupaten Parimo.
“Jemaah haji asal Kabupaten Parimo, dijadwalkan tiba di Sulawesi Tengah pada 20 Juli 2023,” bebernya.
Dia menambahkan, untuk transportasi yang akan digunakan mengangkut jemaah haji Kabupaten Parimo, akan disiapkan Bagian Kesra Setda Parimo.
Pengangkutan Jemaah haji rencananya menggunakan beberapa unit mobil dari Dinas Perhubungan Parimo.
“Adapun mobil dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), difungsikan untuk mengangkut barang jemaah haji serta beberapa mobil keluarga yang akan ikut,” ujarnya.
Subhan berharap dalam tahap pemulangan seluruh jemaah haji dapat berjalan dengan lancar dan selamat, hingga tiba di tanah air. *TheOpini