PARIGI MOUTONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengeluarkan rilis data terbaru korban dan kerusakan dampak banjir bandang yang terjadi di Desa Torue, pada Kamis, 28 Juli 2022.
“Data ini sumbernya dari TRC BPBD Sulawesi Tengah, BPBD Parimo, POS SAR, POS Induk Kesehatan, Dinas Perumah Dan Kawasan Permukiman, Dinas PUPRP, PMI, Relawan Nusantara Jaya, Aparat Desa Torue, dan masyarakat setempat,” ungkap Sekretaris BPBD Parimo, Rivai, ST, di Desa Torue, Kamis, 4 Agustus 2022.
Berdasarkan data tersebut, total jumlah korban bencana banjir sebanyak 507 Kepala Keluarga (KK), terdiri dari ibu hamil 27 jiwa, bayi 42 jiwa, balita 164 jiwa, Lansia 177 jiwa, dan distabilitas lima jiwa.
Kemudian, korban meningkal dunia sebanyak tiga jiwa, serta empat jiwa lainnya dinyatakan hilang, dan belum ditemukan hingga kini.
Sementara data kerusakan, terdiri dari rumah hilang atau hanyut sebanyak 10 unit di Dusun II, rusak berat sebanyak 32 unit di Dusun II dan Dusun III. Sedangkan rumah rusak ringan sebanyak 21 unit di Dusun II dan Dusun III.
BPBD pun mendata kerusakan, areal persawahan ±50 Hektare. Bahkan, 47 unit perahu nelayan yang dinyatakan hilang dan rusak.
Dalam data BPBD, ternyata dampak banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum, terdiri dari Kantor Desa Torue, Kantor Camat Torue, Puskesmas, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Selain itu, kerusakan juga terjadi pada kantor KUA Torue, PDAM, Gedung BLK, UPTD Pendidikan, Lapangan Bola, Mini Market, Gedung Al-Khairat, empat unit TK/PAUD, SD Inpres Torue, dan SMP Negeri 1 Torue.
“Ada juga faslitas peribadatan yang mengalami kerusakan, di antaranya dua unit Masjid, dua unit Musollah, satu unit taman baca Alquran, dua unit gereja, dan satu unit pura,” tambah Rivai.
Berdasarkan data itu, tercatat pada 31 Juli 2022 sebanyak 120 KK mengungsi di Masjed Al-Ikhlas Dusun II, 60 KK di Kantor Desa Torue Dusun III, rumah Kepala Desa Torue sebanyak 166 KK.
Menurut Rivai, pascabencana terjadi pihaknya langsung melakukan assessment kaji cepat, melakukan evakuasi warga terdampak, mengaktifkan Posko Induk, Pos Kesehatan dan Dapur Umum.
“Saat itu juga BPBD Sulawesi Tengah meninjau langsung ke Titik jebolan sungai Sampoloe. Saat ini, penanganan darurat sungai telah dilakukan,” kata dia.
Hingga kini, Tim SAR masih melakukan pencarian korban hilang, dibantu masyarakat, relawan dan aparat terkait.
Bahkan, kegiatan kerja bakti melibatkan OPD di lingkungan Pemda Parimo pada rumah-rumah yang terdampak banjir.
“Pendistribusian air bersih ke masyarakat kami juga dibantu oleh OPD,” tukasnya. *theopini.id
Comments 0