PARIGI MOUTONG – Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Sulawesi Tengah (Sulteng) mendesak Bupati dan Sekretaris Kabupaten (Sekab) Parigi Moutong untuk mencopot oknum yang diduga menjadi penyebab kegaduhan di Badan Kepegawaian Pelatihan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Sebagaimana dilansir dari sejumlah pemberitaan media lokal Parigi Moutong yang menyoroti kinerja dan pengelolaan pemberdayaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kata Wakil Ketua PPI Sulteng, Kamarudin, telah menyita perhatian publik dan kegaduhan di tengah masyarakat.
Khususnya terkait dengan pelaksanaan beberapa kali pelantikan pejabat eselon dilingkup Pemkab Parigi Moutong baru-baru ini.
Publik kata dia menuntut Bupati, Wakil Bupati dan Sekab Parigi Moutong agar seqera mengambil langkah cepat, tepat dan konkrit untuk menjawab keresahan publik yang kian Iuas itu, karena rakyat menginginkan perbaikan struktur pada pengelolaan BKPSDM.
“Kami berharap kegaduhan ini segera dihentikan. Kami tahu Bupati memiliki visi baik untuk membangun SDM ASN, dan kami pun sangat paham bahwa Bupati dan Sekab selaku pembina utama ASN sama sekali tidak menghendaki sikap dan praktik-praktik disintegritas yang dilakukan bawahannya itu. Apalagi bertentangan dengan spirit kemajuan bagi ASN,” kata Kamarudin dalam press realeasenya kepada Songulara, Sabtu (9/10).
“Kami pikir Bupati, Wakil Bupati dan Sekab tak ada pilihan Iain kecuali mencopot dan memberikan efek jera. Sebagaimana kita ketahui bersama dari pemberitaan yang dilansir sebelumnya, cukup jelas bahwa yang disinyalir paling bertanggungjawab atas terjadinya kegaduhan publik itu adalah oknum yang menangani Bidang Pengadaan Informasi dan Kinerja Aparatur (Pika) BKPSDM,”.
Kegaduhan ini katanya harus segera dihentikan, jika ini terus menerus dibiarkan pasti akan merusak citra Parigi Moutong.
Bila hal ini diabaikan, maka krisis kepercayaan akan dengan cepat berubah menjadi konsolidasi dan gerakan bersama.
“Kami segenap pengurus Pimda PPI Sulteng menginstruksikan kepada jajaran Pengurus Persiapan Pimcab PPI Parigi Moutong, untuk segera membangun komunikasi dengan berbagai lintas organisasi yang ada di Parigi sekaligus rapat konsolidasi pengurus PPI. Jika diharuskan kembali meleburkan gerakan dan suara di jalanan, maka kesiapan pun telah matang,” tutupnya. FAIZ
Comments 0