PARIGI MOUTONG – Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong kembali mencatat prestasi dalam penerapan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) setelah meraih sejumlah penghargaan yang menempatkan Parigi Moutong sebagai pemilik performa digitalisasi terbaik di Sulawesi Tengah selama tiga tahun terakhir.
Capaian ini merupakan pengakuan berlapis dari dua institusi sekaligus, yaitu BNI sebagai mitra layanan digital, serta Bank Indonesia sebagai unsur pimpinan dalam Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Kepala Sub Bidang Penagihan PDRD Bapenda Parigi Moutong, Jisman, menjelaskan bahwa apresiasi yang diterima Pemda bukan hanya terjadi satu kali, tetapi telah berlangsung berkelanjutan. Menurutnya, penilaian yang dilakukan Bank Indonesia melalui TP2DD berlangsung sangat ketat.
“Tiga tahun terakhir ini, Pemda Parigi Moutong selalu dapat apresiasi. Mulai dari status digital, lalu daerah digital, dan tahun lalu kami diumumkan sebagai daerah terbaik se-Sulawesi Tengah bukan hanya oleh BNI tetapi juga oleh Bank Indonesia,” ujar Jisman.
Ia memaparkan bahwa setiap daerah dinilai dua kali setahun berdasarkan perkembangan digitalisasi pendapatan maupun belanja daerah. Komponen penilaian mencakup jumlah pajak yang sudah terdigitalisasi, realisasi transaksi non tunai, frekuensi sosialisasi, kegiatan capacity building, hingga inovasi kanal pembayaran.
“Komponen-komponen penilaian itu kami bisa penuhi. Sistem pajak daerah kami sudah terintegrasi, kanal pembayaran non tunai terus bertambah, dan sosialisasi terus kami lakukan,” katanya.
Meski meraih penghargaan berturut-turut, Jisman memastikan indikator prestasi bukan menjadi tujuan utama pemerintah daerah. Ia menyebut peningkatan tata layanan menjadi sasaran inti digitalisasi.
“Penghargaan itu bonus. Target utama adalah pelayanan yang baik dan transaksi yang sepenuhnya elektronik agar tidak ada celah kebocoran,” jelasnya.
Setelah konsisten di tingkat provinsi, tahun ini Pemda Parigi Moutong menargetkan dapat masuk nominasi nasional ETPD. Ia menyebut, pada tahun sebelumnya wilayah Sulawesi diwakili Kabupaten Sidrap, dan Parigi Moutong berharap dapat menyusul sebagai daerah berikutnya.
“Target kita tahun ini masuk nominasi nasional. Kita lihat daerah lain bisa, dan kita terus berbenah mengikuti standar itu,” tegasnya.
Saat ini Pemda menunggu jadwal resmi pengisian indeks ETPD semester II dari Satgas TP2DD Pusat dan Bank Indonesia. Penilaian biasanya berlangsung pada November hingga Desember.
“Kami masih menunggu pengumuman resmi dari Bank Indonesia. Semoga tahun ini kita bisa bersaing hingga tingkat nasional,” tambahnya.
Dengan berbagai inovasi yang telah diterapkan mulai dari aplikasi pajak daerah, kanal pembayaran di minimarket dan marketplace, hingga pemutakhiran data wajib pajak, Pemda Parigi Moutong optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemerintah daerah paling progresif dalam digitalisasi layanan publik di Sulawesi Tengah.*







