PARIGI MOUTONG – Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong mengusulkan pembangunan lima sekolah terpadu di wilayah terpencil untuk tahun 2025 kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Usulan itu bertujuan memperluas akses pendidikan dari tingkat PAUD hingga SMP di daerah dengan akses transportasi terbatas dan jarak jauh dari pusat layanan pendidikan.
Sekolah terpadu tersebut mencakup jenjang PAUD–SD–SMP dan diharapkan dapat menekan angka putus sekolah serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah. Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, mengatakan pengusulan ini menjadi upaya pemerintah daerah untuk mengatasi kesenjangan akses pendidikan di wilayah terpencil.
“Pengusulan Sekolah terpadu ini sebagai upaya Pemerintah Daerah untuk menekan angka putus sekolah, yang outputnya adalah meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Banyak angka putus sekolah kita dari wilayah terpencil, misalnya anak itu bisa sekolah SD karena ada sekolahnya di situ, tetapi ketika melanjutkan ke SMP memilih tidak lanjut karena jauh ke SMP, ini jadi perhatian pemerintah daerah,” ujar Bupati Erwin Burase, ditemui di Parigi, Senin 13 Oktober 2025.
Lima lokasi sekolah terpadu yang diusulkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 160/P/2021 tentang Daerah Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis, masing-masing berada di Kecamatan Sausu Desa Sausu Salubanga (SDN Terpencil Manggalapi), Kecamatan Tinombo Desa Ogolala (SD Inpres 3 Terpencil Lombok), Desa Patingke (SDK Terpencil Patingke), Desa Lombok Barat (SDK Babong), serta Kecamatan Palasa Desa Pebouang (SDN 4 Terpencil Mangangal Bobalo).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Parigi Moutong, Sunarti, mengatakan pengusulan dilakukan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen).
“Tanggal 3 Oktober lalu kami mendampingi Bupati Bapak Erwin Burase bertemu dengan pihak Kementerian Pendidikan, disana kami diterima untuk audensi. Begitu perhatianya Bupati kita dengan pendidikan, sehingga kami ingin berinisiatif mengkonekan program Kemdikdasmen dengan visi misi Bupati dibidang pendidikan,” terang Sunarti, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/10).
Sunarti menjelaskan, pemerintah daerah menyadari pentingnya dukungan pusat dalam pengembangan pendidikan karena keterbatasan kemampuan daerah.
“Kita menyampaikan profil Parigi Moutong yang daerahnya luas dibanding daerah lain di Sulawesi Tengah, dan kita masih ada wilayah geografis tertentu (terpencil). Kami menyampaikan ke Pak Menteri, kondisi pendidikan di Parigi Moutong dan apa saja yang sudah dilakukan dan hal yang kita inginkan diintervensi oleh Kemendikdasmen,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan sekolah terpadu di wilayah terpencil harus menjadi prioritas karena berkaitan langsung dengan mutu pendidikan dan IPM daerah.
“Jika anak-anak di wilayah terpencil itu putus sekolah, mereka akan jadi penyumbang terbesar bagi rendahnya mutu pendidikan di Parigi Moutong. Akan ada potensi anak putus sekolah, buat IPM kita rendah. Penyumbang rendahnya literasi karena pembelajaran yang rendah. Sehingga perlu intervensi pemerintah baik pusat dan daerah. Jadi, dukungan Pak Bupati dan pimpinan DPRD ini sangat penting,” pungkasnya.*








Comments 2