PARIGI MOUTONG – Pemerintah Daerah Parigi Moutong mengambil langkah tegas pasca kunjungan Bupati Erwin Burase ke wilayah terdampak banjir akibat aktivitas pertambangan di Desa Kayuboko dan Air Panas, Selasa (14/10). Dalam rapat tindak lanjut yang digelar di ruang rapat bupati, Rabu (15/10), Pemda memutuskan untuk meminta seluruh koperasi yang beroperasi di kawasan tambang Kayuboko dan Buranga menghentikan sementara seluruh aktivitas pertambangan.
“Kita sudah sepakat untuk mengundang pihak koperasi dan meminta agar aktivitas pertambangan dihentikan dulu, baik di Kayuboko maupun Buranga. Untuk Kayuboko khususnya, kita minta diperbaiki dulu, dinormalisasi dulu lokasi itu,” tegas Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase.
Bupati menegaskan, pemerintah daerah tidak akan memberikan rekomendasi kepada gubernur untuk mengizinkan kembali kegiatan tambang sebelum seluruh kerusakan di lokasi diperbaiki.
“Kalau tidak diperbaiki, pemerintah daerah tidak akan memberikan rekomendasi kepada gubernur untuk dilakukan aktivitas di sana,” ujarnya.
Menurut Erwin, proses normalisasi akan melibatkan seluruh pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis dan masyarakat setempat. Pemerintah daerah juga akan mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki infrastruktur desa yang rusak akibat aktivitas tambang.
“Tadi kita sudah bicara untuk menganggarkan bedah rumah bagi masyarakat terdampak, memperbaiki jalan, drainase, dan rumah-rumah yang rusak,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah juga akan mempertimbangkan pemberian kompensasi bagi warga yang kebunnya rusak serta memastikan air limbah tambang tidak lagi mencemari sungai yang digunakan masyarakat.
“Air itu harus kembali normal, jangan sampai kotor, karena dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian, peternakan, dan kebutuhan sehari-hari,” tegasnya.
Selain itu, Bupati memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Tambang untuk kembali turun ke lapangan di seluruh wilayah Parigi Moutong, termasuk Kayuboko dan Air Panas.
“Kita sudah ada satgas, dan tadi saya minta untuk turun kembali, karena ada laporan aktivitas yang muncul lagi setelah ditertibkan. Satgas akan turun kembali di semua wilayah agar tidak ada aktivitas pertambangan sementara ini,” ungkapnya.
Erwin menambahkan, rapat lanjutan akan digelar Senin mendatang yang akan dipimpin oleh Wakil Bupati. Rapat tersebut akan menghadirkan seluruh pihak, termasuk tokoh masyarakat dan kepala desa.
“Kita akan rapat lagi hari Senin, dipimpin oleh wabup, untuk meminta seluruh pihak menghentikan sementara aktivitas pertambangan di wilayah Kayuboko karena kondisinya sudah sangat parah,” jelasnya.*








Comments 2