PALU– Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menggencarkan land clearing atau pembersihan lahan kawasan pangan nusantara, untuk menjadi penyangga kebutuhan IKN, di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala.
“Land clearing terus dilakukan, saat ini sudah enam hektare yang dibersihkan, dan ditargetkan akhir Agustus pembersihan sudah mencapai 50 hektare dan pada September mencapai 100 hektare,” ucap Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah, M Ridha Saleh, di Palu, dikutip dari republika.co.id, Sabtu, 6 Agustus 2022.
Menurutnya, luas total lahan kawasan pangan nusantara di Donggala sebesar 1.163 hektare, yang menjadi sentral pengembangan pangan penyangga IKN.
Saat ini Pemprov Sulawesi Tengah telah membuka kantor penghubung percepatan pembangunan kawasan pangan di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, salah satu tujuannya untuk cepat merespons saran dan masukan masyarakat.
Di samping itu, Pemprov Sulawesi Tengah membuka jalan menuju titik nol kawasan pangan nusantara.
“Panjang jalan yang dibuka yaitu 12 kilometer. Saat ini sudah dalan tahap pengerasan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, Pemprov Sulawesi Tengah bersama Kementerian PUPR akan segera menyiapkan air pertanian dengan menggunakan teknologi.
“Gubernur bersama pihak Kementerian PUPR, khususnya Sumber Daya Air telah meninjau lokasi kawasan pangan. Air pertanian akan disiapkan dengan teknologi serta sistem pengairan modern,” ujarnya.
Bahkan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura telah menyiapkan bibit jagung untuk ditanami di kawasan pangan nusantara dengan memanfaatkan lahan seluas 200 hektare.
“Jadi bibit yang disiapkan untuk 200 hektare lahan di kawasan pangan nusantara,” sebutnya.
Saat ini sudah ada satu perusahaan yang bermohon ke Pemprov Sulawesi Tengah untuk mengembangkan buah-buahan di kawasan pangan tersebut.
“Perusahaan itu membutuhkan lahan seluas 50 hektare untuk mengembangkan buah buahan,” kata dia. *theopini.id
Comments 0