Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
  • Login
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • SPORT
  • LAINNYA
    • Kesehatan
    • Unik
    • Pariwisata
Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
Home Daerah

Kasus Kekerasan Anak di Parigi Moutong Masih Tinggi

Redaksi Songulara by Redaksi Songulara
4 Januari 2022
A A

PARIGI MOUTONG – Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah penanganan dan penyelesaian kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami penurunan.

“Meskipun kasus kekerasan itu menurun, anak sebagai korban kekerasan seksual masih tinggi pada 2017 terdapat 21 anak, 2018 terdapat 28 anak, 2019 15 anak, 2020 terdapat 23 anak. Sementara terdapat 25 anak ditangani sepanjang 2021,” ungkap Sekretaris P2TP2A Parimo, Kartikowati saat ditemui di Parigi, Selasa, 4 Januari 2022.

Dia mengatakan, dari data lima tahun terakhir kasus tindak kekerasan korban perempuan dan anak di 2017 sebanyak 92 korban, 2018 terdapat 100 korban, dan 2019 terdapat 82 korban.
Kemudian, pada dua tahun terakhir terus menunjukan penurunan. Di 2020, kasus kekerasan perempuan dan anak sebanyak 66 korban, dan 2021 sebanyak 62 korban.

Dia menyebut, penurunan kasus itu karena tingkat pemahaman masyarakat setiap tahun terus meningkat, dalam menyikapi berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Baca Juga

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat, Pemkab Parigi Moutong Bentuk Satgas

“Kita terus melakukan sosialisasi tentang undang-undang perlindungan anak, peradilan anak dan KDRT. Kemudian, kita juga sudah punya P2TP2A ditingkat tingkat kecamatan, meskipun memang masih perlu peningkatan kelembagaannya, ” ujarnya Kartikowati.

Selain itu, di Parimo juga telah memiliki 19 sekolah ramah anak, menurutnya dalam satuan pendidikan itu tidak dibenarkan melakukan tindakan kekerasan terhadap anak.
Hanya saja, pada lima tahun terakhir memang kasus kekerasan seksual di Parimo belum menunjukan penurunan. Dalam kurun waktu dua tahun, terjadi penambahan jumlah korban kekerasan.

“Dari 23 anak di 2020, bertambah menjadi 25 korban pada tahun 2021. Pernah terjadi penurunan jumlah korban di 2019, tetapi, kembali naik di 2020,” ungkapnya.
Sementara pelakunya kata dia, rata-rata orang terdekat, seperti kakek, paman, bapak kandung atau tiri hingga tetangga. Dia menilai, hal itu terjadi karena aktifitas anak hanya berada di rumah, akibat pandemi Covid-19 dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

“Kami terus melakukan upaya, agar kasus kekerasan seksual anak sebagai korban bisa menurun. Salah satunya dengan meminta instansi terkait, mengajarkan kepada anak di satuan pendidikan tentang bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh orang lain,” kata dia.

Kendala yang dihadapi pihaknya dalam penanganan kasus kekerasan, yakni belum adanya rumah aman untuk anak bermasalah hukum dan dokter psikolog bagi korban kekerasan terhadap perempuan. *Novita/theopini.id

Tags: Kekerasan AnakP2TP2A
ShareTweet
Previous Post

DAK 2022 Dinas Kelautan dan Perikanan Naik Jadi Rp7 Miliar

Next Post

PTM 100 Persen, ini Tanggapan Disdikbud Parigi Moutong

ArtikelLainnya

Bupati Parigi Moutong Cabut Usulan Wilayah Pertambangan

Bupati Parigi Moutong Cabut Usulan Wilayah Pertambangan

11 Oktober 2025
Sekda Parigi Moutong Audiensi ke Bapanas, Tawarkan Digitalisasi Distribusi Pangan

Sekda Parigi Moutong Audiensi ke Bapanas, Tawarkan Digitalisasi Distribusi Pangan

10 Oktober 2025
Kejati Sulteng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Tiga Ruas Jalan di Parigi Moutong

Kejati Sulteng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Tiga Ruas Jalan di Parigi Moutong

9 Oktober 2025
Parigi Moutong Sumbang 40 Persen Ekspor Durian Sulteng, Bapenda Siapkan Data untuk DBH

Parigi Moutong Sumbang 40 Persen Ekspor Durian Sulteng, Bapenda Siapkan Data untuk DBH

9 Oktober 2025
Muhammad Basuki Soroti Pelayanan RSUD Anuntaloko akibat Kekosongan Obat Dasar

Muhammad Basuki Soroti Pelayanan RSUD Anuntaloko akibat Kekosongan Obat Dasar

7 Oktober 2025
KADIN Parigi Moutong Desak Pemprov Sulteng Susun Regulasi Durian untuk Dongkrak PAD

KADIN Parigi Moutong Desak Pemprov Sulteng Susun Regulasi Durian untuk Dongkrak PAD

1 Oktober 2025

Comments 0

  1. Ping-balik: PTM 100 Persen, ini Tanggapan Disdikbud Parigi Moutong - Songulara.com

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended Stories

Samsurizal : Data Perikanan dan Nelayan Masih Data Lama

5 April 2019

Cipta Karya Tetap Fokus Kegiatan Padat Karya

21 Februari 2018

Pengenalan Program, Dinsos Gelar Bimtek Pendamping PKH 2017

23 Januari 2018

Popular Stories

  • Ganti Nama Penerima, Penyaluran Beras Bantuan Pangan oleh Dinsos di Keluhkan

    Ganti Nama Penerima, Penyaluran Beras Bantuan Pangan oleh Dinsos di Keluhkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen 100 Hari Kerja Erwin Burase di Rapat Kerja Perdana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masa Jeda Hukuman Nizar Rahmatu Kembali Disoal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasca DPD Gerindra, Giliran PERISAAI NSL Dukung Erwin-Sahid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketemu Bupati, Kepala OPD Cukup di Kantor Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
FOLLOW US

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In