PARIGI MOUTONG – Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu, mengaku kecewa dengan sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) yang “ogah” ikut seleksi kompetensi calon Kepsek. Padahal kata dia, seleksi kompetensi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong kali ini merupakan kesempatan yang sangat langka.
“Terus terang saya sangat kecewa dengan kepala sekolah yang tidak mau ikut. Dari data yang ada sama saya ini, dari 529 kepala sekolah yang ada, ada 321 orang yang belum memiliki sertifikasi sebagai kepala sekolah. Dan seleksi kompetensi hari ini hanya diikuti 78 orang. Berarti ada 243 orang kepala sekolah yang tidak ikut, keluh Samsurizal Tombolotutu saat menyampaikan sambutan usai membuka Seleksi Akademi Calon Kepala Sekolah di Lingkungan Dinas Disdikbud Parigi Moutong, di Pogaian Beach Cottage and Restaurant, Desa Tingkulang, Kecamatan Tomini, Kamis (4/10).
Lebih lanjut kata Samsurizal, bagi mereka yang dengan sengaja melewatkan kesempatan seleksi kali ini, silahkan ikut sendiri di Solo.
“Karena setahu saya, hanya di Solo ada lembaga yang bisa mengeluarkan sertifikasi kepala sekolah,” ujarnya.
Bupati Akan Copot Kepsek yang Tidak Bersertifikasi
Pada kesempatan itu, Samsurizal berjanji akan mencopot semua kepsek yang tidak memiliki sertifikasi saat ini.
“Sertifikasi adalah persyaratan yang diamanatkan oleh undang-undang. Bagi kepala sekolah yang tidak memiliki NUKS (Nomor Induk Kepala Sekolah -red) saya pastikan akan saya copot,” tegasnya.
Menurutnya, seleksi kompetensi adalah syarat utama untuk mengikuti ujian Calon Kepala Sekolah (Cakep ), yang kemudian dari Ujian Cakep akan dihasilkan sertifikasi dalam bentuk NUKS.
“Saat ini kepala sekolah bukan lagi tugas tambahan sebagai guru, tapi merupakan sebuah jabatan kepemimpinan pada unit satuan pendidikan, sehingga sertifikasi untuk menjadi kepala sekolah adalah sebuah keharusan,” tandasnya.