PARIGI MOUTONG – Ketua DPRD Parigi Moutong, Santo, yang beberapa bulan terakhir tidak aktif berkantor karena sakit, ternyata telah menyatakan mundur sebagai pucuk pimpinan tertinggi lembaga legislatif.
“Pernyataan tertulis pak Santo langsung didepan ketua majelis kode etik dan surat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra sudah. Ini menjadi dasar pengunduranya dan akan kita proses, termasuk menyurat ke DPRD untuk memparipurnakan pergantian ketua,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulteng, Longki Djanggola, kepada sejumlah wartawan, Rabu (2/5).
Sebagai Ketua DPD, Ia tetap mengedepankan kemanusiaan, aturan serta kepentingan partai. Hanya saja, sudah setahun ini Partai Gerindra tidak ada penentu kebijakan. Terkait pergantian Ketua DPRD, itu hanya sebatas pergantian jabatan, tidak termasuk untuk Pergantian Antar Waktu (PAW).
“PAW belum, hanya jabatan ketuanya yang diganti. Kita akan memberikan kesempatan selama tiga bulan, jika masih tetap tidak bisa melakukan aktifitas, sesuai Undang-undang (UU) MD3 tidak boleh lagi,” tegasnya.
Longki masih enggan menyebut siapa yang akan menggantikan Santo sebagai ketua DPRD. Pastinya kata dia, penggantinya merupakan kader terbaik Partai Gerindra. Olehnya dia berharap keputusan siapa yang menjadi ketua DPRD harus dihargai, sebab itu merupakan kebijakan partai.
“Karena yang saya tahu, yang tidak setuju bukan dari Partai Gerindra. Itukan lucu, dari partai lain kok tapi mau mencampuri partai kami. Nanti kita lihatlah, suratnya sudah ada sesuai mekanisme partai, tetapi pelaksanaannya 1×24 jam bisa saja berubah,” pungkasnya. AKSA