PARIGI MOUTONG – Program Indonesia Pintar yang menjadi program prioritas Presiden RI, Joko Widodo. Program itu, baru-baru ini, disosialisasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI di Parigi Moutong yang dilaksanakan di auditorium kantor bupati.
Staf khusus Kemendikbud RI bidang monitoring implementasi kebijakan dan kebudayaan Alpha Amirrachman mengatakan bahwa tujuan Program Indonesia Pintar adalah meningkatkan akses bagi anak usia 8-21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan pendidikan menengah untuk mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi. Selain itu, menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah.
Menurut Amirrahman, Presiden Jokowi menyebarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk sejumlah anak di seluruh Indonesia pada tahun 2017 ini. Khusus
Kabupaten Parigi Moutong mendapatkan KIP mulai dari siswa SD, SMP, SMA dan SMK kurang lebih 18043 siswa.
Bupati Parigi Moutong dan jajarannya diharapkan dapat mensukseskan program bantuan sosial ini.
Sementara Bupati Samsurizal Tombolotutu dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi ini sangat penting untuk dilaksanakan, mengingat Program Indonesia Pintar merupakan program pengganti Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang akan berperan besar bagi keberlanjutan pendidikan anak-anak khususnya mereka yang tegolong dari keluarga yang tidak mampu.
Program Indonesia Pintar kata Bupati Samsurizal merupakan titik terang bagi dunia pendidikan Indonesia. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong yang tengah menggenjot mutu serta kualitas pendidikan secara menyeluruh dan berkelanjutan di daerah ini.
Menurut Samsurizal, dengan adanya dana bantuan langsung yang diberikan kepada peserta didik dapat dimanfaatkan dengan baik seperti pembelian pakaian dan perlengkapan sekolah.
Bantuan ini kata Samsurizal, sangat membantu bagi masyarakat yang kurang mampu. Terobosan pemerintah pusat melalui Program Indonesia Pintar ini tentunya dapat mendapatkan dukungan yang melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa hingga satuan pendidikan.
Hal ini kata dia, dilaksanakan agar tidak terjadi gesekan ataupun kecemburuan sosial terhadap penerima manfaat Program Indonesia Pintar.
Ia berharap, sasaran penerima manfaat Program Indonesia Pintar betul-betul tepat sasaran. Penerima harus di data dengan baik, yaitu peserta didik yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin dan dengan pertimbangan khusus seperti peserta didik dari peserta PKH, KKS, anak yatim piatu, panti sosial, terkena dampak bencana alam, kelainan fisik, keluarga terpidana dan lain-lain sesuai petunjuk tekhnis Program Indonesia Pintar serta kepada pihak bank yang menjadi mitra Program Indonesia Pintar.
“Saya berharap pihak bank dapat memberikan kelancaran terkait proses pencairan dana apabila berkas persyaratan sudah lengkap. Saya berpesan kepada para peserta sosialisi agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan seksama,” katanya. FAIZ