PARIGI MOUTONG – Jika tak ada aral melintang, investor asal India berencana membangun pabrik gula serta perkebunan tebu di Kabupaten Parigi Moutong dengan investasi senilai Rp 325 miliar atau 250 juta dolar AS. Dalam investasi nantinya, investor India akan menggunakan “bendera” PT Sudevam Anugrah Sakti (SAS) yang merupakan salah satu perusahaan Penananaman Modal Asing (PMA) yang terdaftar di Indonesia.
Rencana tersebut terungkap saat jajaran direksi PT SAS mengadakan audiens dengan Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta Direksi Perusda Parigi Moutong, di ruang rapat Hotel Manhattan Jakarta, belum lama ini.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Direktur PT SAS, Mr Lalit Kumar Ratilal memaparkan, pihaknya akan membangun pabrik gula di Parigi Moutong dengan kapasitas produksi 100 ribu ron per tahun, dengan dukungan areal perkebunan tebu seluas 50 ribu hektar, dan diperkirakan akan menyerap 30 ribu tanaga kerja.
“Saat ini kebutuhan gula Indonesia mencapai 6 juta ton, disisi lain kemampuan produksi industri gula yang ada hanya mampu mencapai setengahnya atau 2,3 juta ton, sehingga sisanya harus ditutupi lewat impor. Saya kira prospek perkebunan tebu dan pabrik gula di Indonesia masih sangat cerah,” jelas Mr Lalit Kumar dengan Bahasa Indonesia yang fasih.
Terkait ketersediaan tenaga listrik, Mr Lalit Kumar tak merisaukan hal itu, karena menurutnya PT SAS akan membangun pembangkit tenaga listrik sendiri, dengan menggunakan bahan bakar dari limbah pabrik gula mereka yang berasal dari ampas tebu.
Ditambahkannya, pada tanggal 16 februari 2016 mendatang, jajarannya akan segera bertandang ke Parigi Moutong, guna meninjau lokasi perkebunan tebu dan pabrik gula yang akan dibangun.
Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu, menegaskan pihaknya menyambut baik rencana itu, namun dia berharap agar invetasi yang masuk tetap memperhatikan detail tata ruang yang telah diperdakan.
“Lokasi perkebunan tebu akan diarahkan ke wilayah utara Parigi Moutong, karena untuk wilayah selatan seperti Kecamatan Parigi Selatan, Torue, Balinggi dan Sausu telah ditetapkan sebagai kawasan penyanggah pangan. Lokasi pabrik gula sebaiknya dibangun di Kecamatan Tinombo dan sekitarnya, mengingat di sana telah tersedia pelabuhan yang cukup representatif,” ujar Bupati Samsurizal. RUDI MARTISANDI