PARIGI MOUTONG – Pemuda diharapkan berperan aktif menangkal pemikiran yang mengakar atau radikalisme dan teroris untuk memperkokoh NKRI. Termasuk menyeleksi informasi yang beredar di media sosial (Medsos), yang terkadang disalah gunakan.
“Kekinian, harus pandai menyeleksi informasi yang beredar di Medsos. Apalagi hoax yang menatasnamakan agama. Sebagai pemuda, kita jangan asal menelan informasi-informasi yang dapat mengancam keutuhan NKRI,” ujar Ketua Komunitas Parigi Andeck Community (PAC) Parigi Moutong Wardi kepada Songulara, Senin (30/7).
Menurutnya, radikalisme juga berawal dari berita bohong yang menyesatkan masyarakat. Biasanya terdapat pada jejaring sosial, yang hanya menyebarkan fitnah, adu domba ujaran kebencian yang tidak jelas sumbernya.
Kata dia, membangun energi positif seperti menggelar diskusi dan bersama-sama mensosialisasikan kepada masyarakat umum terkait dengan isu radikalisme, juga sangat penting dilakukan pemuda dalam menangkal isu tersebut demi keutuhan NKRI.
“Seperti diskusi kelompok dua arah, yang kami laksanakan tanggal 25 Juli, juga merupakan salah satu cara untuk mensosialisasikan upaya-upaya menangkal radikalisme, yang melibatkan ratusan siswa SMA/sederajat, mahasiswa, Jamaah Tablig dan sejumlah komunitas di Parigi Moutong, menghadirkan pemateri dari akedemisi, Kemenag dan Kepolisian,” terangnya.
Kegiatan itu merupakan bentuk kepedulian sebagai pemuda Parigi Moutong, yang diresahkan oleh isu radikalisme seperti isu teroris yang dikait-kaitkan dengan agama. Bahkan kedepannya, PAC Parigi Moutong akan melaksanakan kembali seminar menangkal radikalisme dan berita hoax. AKSA