PARIGI MOUTONG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah, mengungkapkan Kabupaten Parigi Moutong memiliki tingkat keberhasilan percepatan penurunan Stunting dengan presentase dalam setahun mencapai 4,3 persen.
“Ini menjadikan keberhasilan buat kita semua, bukan hanya keberhasilan kerja para Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melainkan kita semua,” kata Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tonny. C Soriton, dalam forum koordinasi percepatan penurunan Stunting, di Parigi, Senin (20/2).
Capaian tersebut, menurut dia, membuat Kabupaten Parigi Moutong berada diurutan kedua di Sulawesi Tengah setelah Kabupaten Banggai.
Dia mengatakan, keberhasilan saat ini akan menjadi acuan penanganan Stunting ke depan, sebagai upaya menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021.
“Di mana memiliki target percepatan penurunan Stunting harus sampai 100 persen, dan di targetkan di 2024 mencapai empat belas persen,” ujarnya.
Sehingga, menjadi tanggung jawab bersama untuk memberikan pemahaman dengan mengedepankan pencegahan kepada masyarakat luas.
Sementara itu, Asisten II Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Parigi Moutong, Abdul Aziz Tombolotutu mengatakan Stunting adalah permasalahan besar Nasional, selain Covid-19 saat ini.
Sebab, Stunting merupakan permasalahan serius dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia ke depan.
Menurutnya, penanganan Stunting harus melihat banyak aspek, yakni kesehatan, keluarga, maupun perilaku.
Bahkan, pengentasan Stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari seluruh stakeholder.
“Tidak hanya menjadi tugas instansi leader, tapi butuh keterlibatan semua pihak,” tukasnya.
Dia menyebut, tanpa komitmen dan kemauan yang kuat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman Stunting, maka segala usaha akan sia-sia.*
“Saya berharap peserta forum koordinasi ini, untuk bersama-sama menangani permasalahan Stunting secara serius, terukur, terarah dan akuntabel,” pungkasnya.*
Comments 0