BupatiTORIBULU – Bupati Parigi Moutong, H. Samsurizal Tombolotutu meresmikan Puskesmas Sienjo yang berada desa Sienjo Kecamatan Toribulu, Selasa (2/4).
Sambutannya, Bupati mengatakan pembangunan gedung rawat inap ini bukan semata -mata hasil perjuangan pemerintah saja akan tetapi ini semua adalah hasil perjuangan masyarakat Sienjo yang telah mendukung program pemerintah. Olehnya, ia mengharapkan agar masyarakat memanfaatkan fasilitas ini.
“Layanilah siapa saja yang membutuhkan pelayanan kesehatan rawat inap, tidak usah melihat identitas seseorang dia dari desa mana atau dari daerah mana. Nanti setelah dia sehat baru di lakukan prosedur administrasinya,” kata Bupati.

Kesempatan itu, bupati juga berterima kasih kepada masyarakat Kecamatan Toribulu yang telah berpartisipasi dalam membantu masyarakat Kota Palu yang dilanda bencana tsunami dan likuifaksi dengan memberikan bantuan logistik berupa sembako serta ikut untuk membagi-bagikan makanan kepada para pengungsi di Kota Palu, Sigi dan Donggala.
Bupati juga mengajak masyarakat Kecamatan Toribulu yang ada di pegunungan khususnya bagi para pemuda yang telah tamat SMA dan tidak mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi untuk bergabung dalam kegiatan Bela Negara di Kecamatan Tinombo.
Akhir sambutannya, bupati mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan pemilihan umum yang akan dilaksanakan serentak pada tanggal 17 April.
“Marilah kita menjadi pemilih yang baik dan bijak,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong, dr. Refi cn Tilaar melaporkan, pemenuhan kesehatan hakekatnya adalah upaya yang dilaksnakan oleh semua komponen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai investasi sumber daya yang produktif secara sosial dan ekonomi untuk menuju Parigi Moutong sehat.
Untuk Parigi Moutong sehat, target Dinkes katanya telah tercapai dari penurunan angka kematian ibu dari standar nasional yaitu di bawah 220/100 ribu kelahiran hidup. Kemudian angka kelahiran bayi sudah di bawah angka 30/1000 kelahiran hidup.
“Sementara gizi buruk juga sudah di bawah target nasional dan angkanya dari 40 persen selama tiga tahun kita turun menjadi 34 persen, namun dari segi usia harapan hidup kita masih belum mencapai target 63,12 persen pertahun dan ini kita harus capai selama 5 tahun,” katanya.
Pembangunan gedung rawat inap Puskesmas Sienjo ini lanjutnya, menelan anggaran Rp4.5 milyar lebih selama enam bulan. HUMAS PEMKAB