PARIGI MOUTONG – Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu menyatakan harapannya agar program Inovasi desa yang sudah dua tahun berturut berturut dilaksanakan di Kabupaten Parigi Moutong bisa melahirkan desa Inovatif yang nantinya dapat diikutkan dalam lomba inovasi desa tingkat dunia.
Meski agak kecewa dengan hasil pelaksanaan Inovasi desa di Parigi Moutong yang menurutnya belum memberikan hasil mengembirakan, namun Bupati tetap berharap pelaksanaan bursa inovasi desa yang dilaksanakan tahun ini benar benar dapat melahirkan desa Inovatif yang bisa mewakili Kabupaten Parigi Moutong ke tingkat dunia.
“Sebenarnya saya kecewa dengan pelaksanaan Inovasi desa. Karena 7 tahun saya menjadi Bupati, belum ada yang mewakili Sulawesi Tengah ke tingkat Nasional. Padahal setahu saya lomba inovasi desa ini sudah 10 tahun dilaksanakan. Saya harapkan melalui Inovasi desa tahun ini, bisa lahir 1 desa Inovatif yang bisa diikutkan dalam lomba inovasi desa tingkat dunia, “tandas Bupati Samsurizal Tombolotutu dihadapan ribuan peserta Bursa Inovasi desa tingkat Kabupaten Parigi Moutong di lapangan RTH Kecamatan Tinombo, Jum’at (16/11).
Menurutnya, kesempatan untuk bersaing dengan desa inovatif lainnya di tingkat dunia sangat terbuka lebar. Sebab Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI telah memberikan jatah di urutan ke sembilan kepada Kabupaten Parigi Moutong untuk ikut dalam lomba Inovasi desa di Paris. “Nomor 9 itu sudah diberikan kepada Parigi Moutong. Kalau berhasil di Paris, finalnya nanti dilaksanakan di Seoul Korea Selatan. Ke Parisnya gratis semua dibiayai Pemerintah,” kata Samsurizal.
Ia meyakini desa di Parigi Moutong bisa bersaing di level dunia, jika memiliki keseriusan berinovasi “Negara Kamerun saja bisa juara dunia hanya dengan Inovasi membuat MCK terpadu. Saya yakin Parigi Moutong bisa bersaing asalkan memiliki keseriusan berinovasi. Silakan googling inovasi apa yang bisa kita ciptakan yang belum dibuat oleh daerah lain. Desa yang serius saya akan fasilitasi,” ujarnya.
Sementara itu, MS Tombolotutu dalam laporannya mengatakan, dari 278 desa di Kabupaten Parigi Moutong sudah ada 89 desa yang memasukan program inovasi desa. Diantaranya inovasi desa melalui program wisata Mangrove, budidaya hutan mangrove, kampung literasi serta sarana olahraga multifungsi.
Hanya saja kata MS Tombolotutu, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh desa, diantaranya waktu dan dukungan dana yang terbatas, kurangnya pemahaman desa serta belum adanya komitmen yang kuat dari Pemerintah desa sehingga program Inovasi desa tidak teranggarkan dalam APBD Desa Tahun 2018.
“Oleh karena itu, saya berharap para peserta yang hadir dalam bursa inovasi desa kali ini tidak hanya melihat program tapi dapat mengisi kartu komitmen dan ditindaklanjuti untuk dimasukan dalam APBD desa tahun 2019,” harapnya.
Program Inovasi Desa katanya sangat bermanfaat yaitu fasilitasi dan pendampingan untuk saling bertukar pengetahuan dan belajar kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang inovatif dengan Desa lainnya.
Selanjutnya, fasilitasi dan pendampingan untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang lebih inovatif dan sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
“Melalui inovasi desa ini desa memperoleh kesempatan dan akses untuk meningkatkan kapasitas kegiatan perekonomiannya,” tandasnya.
Kegiatan Bursa Inovasi desa di Tinombo dirangkaikan dengan pelantikan Kepala Desa pengganti antar waktu desa Taopa Barat dan pengukuhan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sejumlah Kecamatan di wilayah utara Kabupaten Parigi Moutong. **