PARIGI MOUTONG – Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), terus fokus menjaga konsistensi perencanaan pembangunan daerah.
“Kami berupaya menjaga konsistensi perencana, mulai dari penyusunan hingga realisasi dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” ungkap Kepala Bidang Perencanaan Makro Pengendalian dan Evaluasi, Iqbal Karim di Parigi, Rabu, (7/5).
Ia menjelaskan, konsistensi perencanaan dimulai dari penetapan prioritas pembangunan hingga diterjemahkan dalam dokumen anggaran.
Bahkan, kata dia, konsistensi perencanaan juga harus terus dijaga sampai dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) masing-masing perangkat daerah.
“Jadi kinerja kami adalah menjaga konsistensi perencanaan hingga direalisasikan dalam APBD. Termasuk pengendalian teknis dalam bentuk kesesuaian dokumen perencanaan antara pemerintah daerah dan perangkat daerah,” jelasnya.
Menurutnya, pengendalian mencakup substansi perencanaan dan rincian penganggaran, dikelola secara terpisah oleh beberapa bidang teknis di internal Bappelitbangda Parigi Moutong, karena skalanya cukup besar.
Tugas ini, telah dijalankan sejak dua periode pemerintahan sebelumnya. Hanya saja, selama ini konsistensi yang tercapai baru sebatas nomenklatur kegiatan dan belum sampai menjamin kesesuaian substansi program yang dianggarkan.
“Misalnya, nomenklaturnya menyebut pembangunan jalan, tapi belanjanya bisa saja digunakan untuk program lain. Sistem yang bisa mengunci agar tidak terjadi belum ada, sehingga kami masih melakukan pengecekan secara manual,” ujar Iqbal.
Setiap tahun, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tetap melakukan asistensi saat penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
Tujuannya, untuk memastikan setiap rencana benar-benar direalisasikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan perencanaan awal.
Selain itu, evaluasi rutin juga dilakukan setiap triwulan, untuk mengawasi pelaksanaan program seluruh OPD.
Evaluasi ini, menyoroti rincian capaian seperti panjang jalan yang dibangun per triwulan, agar perencanaan tidak mudah diubah di tengah jalan.
Iqbal menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir, tingkat konsistensi antara perencanaan dan realisasi anggaran berada pada kisaran 90 hingga 98 persen.
“Jadi level konsistensinya kita sudah cukup tinggi, sekitar 90 sampai 98 persen,” pungkasnya.*
Comments 1