PARIGI MOUTONG – Pengentasan kemisikinan di Kabupaten Parigi Moutong saat ini, menjadi salah satu fokus Dinas Sosial (Dinsos) Parigi Moutong. Upaya ini dilakukan dengan mendongkrak sejumlah program yang berimplikasi langsung pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Mengapa kemiskinan? Karena ini selalu menjadi topik sentral di Kabupaten Parigi Mountong, dan ini pula yang membuat kita terpuruk. Saya tidak menyoroti pada tingkat pendidikan atau kesehatanya, tapi saya menyorot pada angka kemiskinan. Karena ini salah satu indikator dari tiga indikator yang mendongkrak IPM kita,” terang Arman kepada Songulara, belum lama ini.
Dinsos sebagai leading sektor pemutakhiran data kemiskinan, akan terus berupaya merealisasikan program pemerintah dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Ini juga menjadi amanat Wabup Parigi Moutong, Badrun Nggai, untuk segera melakukan pendataan ulang keluarga miskin di daerah ini.
Tahun 2016 lalu, Kabupaten Parigi Moutong katanya, mendapat bantuan berupa 140 penerima Kelompok Usaha Bersama (Kube).
Menyahuti program Kementrian Sosial (Kemensos) tentang Eletronik Warung (e-warung) berupa penyediaan sembilan bahan pokok diperuntukan bagi masyarakat miskin, akan segera diluncurkan bulan ini.
“Sehingga, sembilan ribu lebih ditambah dengan usulan baru mencapai 15 ribu penerima PKH dan 15 ribu jiwa keluarga miskin beserta keluarga prasejahtera penerima beras miskin (raskin), secara perlahan ekonomi mereka bisa membaik. ”harapnya.
Sekedar diketahui, dari 23 kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong, angka kemiskinan terbesar berada di dua kecamatan antara lain Kecamatan Tinombo dan Palasa. Inilah katanya yang menjadi PR Pemkab.
“Untuk itu saya menghimbau kepada pihak terkait, mari kita bekerja dengan hati, bekerja dengan tulus, bagaimana kita membantu saudara-saudara kita yang susah yang ekonominya terbilang dibawah standar terbantu agar mereka bisa merasakan bagaimana kehidupan yang layak,” imbuhnya. FAIZ