PARIGI MOUTONG – Paket rehabilitasi jaringan irigasi yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menjadi pilot project Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Dari 10 pilot project KPK, empat di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Parimo, di antaranya dua paket di Bidang Bina Marga, dan dua paket di Bidang Sumber Daya Air (SDA),” ungkap Kepala Bidang SDA, Muhammad Zubair, di Parigi, Rabu, 2 Agustus 2023.
Dia mengatakan, paket rehabilitasi yang telah dikerjakan itu, yakni Daerah Irigasi (DI) Tindaki, di Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, dengan progress pekerjaan mencapai 25 persen.
Berdasarkan evaluasi, kata dia, progress pekerjaan DI Tindaki, melampaui 16 persen terget yang ditetapkan.
“Kegiatan kami dapat apresiasi yang baik, khususnya untuk DI Tindaki. Progress lumayan bagus, berarti ada deviasi plus, sekitar sembilan persen,” ungkapnya.
Selanjutnya, DI Towera, di Desa Towera, Kecamatan Siniu, dengan progress pekerjaan mencapai 30 persen lebih.
Ia mengaku, progress DI Towera memang tak sesuai target, namun masih dibatas kewajaran.
Zubair menyebut, Dinas PUPRP Parimo telah berupaya mengejar ketertinggalan itu, dengan mengundang pihak pelaksana untuk melaksanakan rapat evaluasi.
“Target progress seharusnya 33,8 persen. Makanya, kami meminta pihak pelaksana untuk menambah tenaga, supaya bisa mengejar ketertinggalan,” tukasnya.
Dia menambahkan, anggaran yang dialokasikan untuk paket rehabilitasi jaringan DI Tindaki, sebesar Rp1.158.175.000,-, dan DI Towera sebesar Rp1.024.084.000,-.
Sesuai dokumen kontrak, lanjutnya, kedua paket rehabilitasi jaringan irigasi itu, harus selesai pada November 2023.
“Mudah-mudahan tidak ada halangan. Kami optimis pekerjaannya selesai sesuai kontrak, karena progress pekerjaan sangat baik,” pungkasnya. *TheOpini