PARIGI MOUTONG – Warga Desa Malakosa, Kecamatan Balinggi, menanam puluhan pohon pisang di atas ruas jalan, sebagai bentuk protes ke Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Aksi protes tersebut, buntut dari proyek pengaspalan jalan Desa Malakosa, yang tak kunjung dilanjutkan alias mandek.
Total 27 pohon pisang ditanam warga di sepanjang jalan dusun 3-7, Desa Malakosa sejak Selasa malam, 3 Oktober 2023.
“Yang menanam pohon itu, pemuda dan masyarakat setempat. Alasannya, karena sudah satu tahun, tidak ada titik terang kelanjutan pekerjaan pengaspalan jalan di Desa Malakosa,” kata Kepala Desa Malakosa, Husen Lembah, di hubungi, Kamis, 5 Oktober 2023.
Menurutnya, proyek pengaspalan jalan sepanjang kurang lebih 3 kilometer, yang tak kunjung dilanjutkan sangat berdampak pada kesehatan warga.
Kurun waktu dua bulan terakhir, warga sering mengalami batuk, dan sesak napas akibat debu yang ditimbulkan dari proyek jalan tersebut.
“Kami terus didatangi warga mempertanyakan kelanjutan proyek jalan itu. Karena banyak yang sakit,” kata dia.
Ia mengatakan, telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah desa, agar mendapat penjelasan atas kelanjutan proyek jalan yang kontrak kerjanya, tak diputus Pemda Parimo.
Salah satunya, menyampaikan persoalan yang dialami masyarakat saat menghadiri kegiatan Musrembang tingkat Kecamatan Balinggi.
“Pak Camat Balinggi, waktu itu mengatakan proyeknya akan dilanjutkan,” imbuhnya.
Husen menyebut, warga tidak akan mencabut pohon pisang yang telah ditanam di atas jalan desa, sebelum proyek dilanjutkan kembali.
“Informasi yang kami terima, sudah ada putusan pengadilan karena proyek jalan ini sempat digugat karena kontraknya diputus. Lalu kenapa belum juga dilanjutkan?,” pungkasnya.
Diketahui, jalan di Desa Suli-Malakosa, merupakan satu dari tujuh proyek peningkatakan jalan yang kontraknya diputus oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Parimo.
Proyek tersebut, dikerjakan CV. Wahana Artha Dipa dengan total anggaran senilai Rp 5.221.913.000, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022. *TheOpini