PARIGI MOUTONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong meninjau pelaksanaan Rapid Diagnostic Test (RDT) malaria yang sedang dilaksanakan di enam kecamatan sebagai bagian dari penanganan Siaga Darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Parigi Moutong, Rivai, menyampaikan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Siaga Darurat KLB Malaria telah melakukan pemeriksaan RDT sejak Senin, 17 November 2025.
“Kami terbagi dua tim, ada yang meninjau bagian selatan dan ada tim yang bagian utara Parigi Moutong, semua berangkat hari ini,” terang Rivai saat ditemui di Sausu Tambu, Senin 24 November 2025.
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, Rivai melaporkan bahwa hingga saat ini ditemukan dua kasus positif malaria di wilayah Sausu.
“Itu dua kasus semuanya di Desa Sausu Tambu. Kami akan cek lagi di Kepala Puskesmas Sausu untuk desa yang lain, apakah ada kasus baru hari ini,” ucap Rivai.
Ia menerangkan bahwa Satgas menargetkan seluruh RDT dapat rampung dalam waktu 14 hari dengan penggunaan 2.500 boks alat tes. “Dalam satu box itu ada 25 pcs. Jadi kami rencana minggu depan itu harusnya sudah selesai,” kata dia.
Setiap hasil RDT akan dibahas dalam rapat rutin Satgas yang digelar tiap hari Selasa untuk menentukan langkah penanganan berikutnya.
“Setiap selasa kan kami ada rapat rutin, jadi bagaimana langkah penanganya kedepan setelah ada hasil RDT ini. Hasilnya juga nanti masih akan di screening lagi oleh Dinkes,” ungkapnya.
Adapun pelaksanaan RDT dimulai di enam kecamatan, yakni Kecamatan Moutong, Taopa, Bolano Lambunu, Bolano, Sidoan, dan Sausu. Sementara Kecamatan Ampibabo dan Tinombo Selatan masih menunggu RDT bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Sebelumnya diberitakan, hasil RDT warga positif malaria ditemukan di Kecamatan Sausu berasal dari luar daerah, serta dua warga lainnya berasal dari Moutong dan Taopa.*








