PARIGI MOUTONG – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Parigi Moutong mendorong Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah segera menyusun regulasi khusus untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor durian.
Ketua KADIN Parigi Moutong, Faradiba Zaenong, menegaskan regulasi tersebut penting untuk memastikan keberlangsungan investasi durian, melindungi petani, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi daerah.
“Durian kini telah menjadi komoditas unggulan Sulawesi Tengah dengan permintaan besar dari pasar internasional, khususnya Tiongkok. Karena itu, pemerintah perlu mengelola serius agar tidak hanya menguntungkan pihak tertentu, tetapi memberi manfaat luas bagi masyarakat dan daerah,” ujarnya, Rabu (1/10).
Faradiba menilai, potensi durian tidak hanya terkonsentrasi di Parigi Moutong, tetapi juga tersebar di sejumlah daerah lain seperti Poso, Sigi, Donggala, Morowali, Buol, hingga Tolitoli. “Regulasi dari Pemprov Sulteng mendesak agar semua pihak diuntungkan sekaligus mendongkrak PAD daerah,” tegasnya.
Ia menyebut, regulasi yang dimaksud perlu memuat beberapa poin penting. Pertama, standarisasi grade durian sesuai standar internasional, khususnya permintaan pasar Tiongkok, agar kualitas ekspor tetap terjaga. Kedua, transparansi harga antara petani dan gudang peking house durian untuk melindungi petani dari praktik merugikan serta menciptakan iklim usaha yang sehat.
“Selain di Parigi Moutong, gudang peking house juga sudah berdiri di Kota Palu. Artinya, rantai pasok durian semakin terbentuk dan meluas. Karena itu, regulasi pemerintah sangat dibutuhkan agar mekanisme perdagangan durian berjalan transparan, teratur, dan mendukung investasi jangka panjang,” jelas Faradiba.
Ia menambahkan, regulasi tersebut akan memberi kepastian hukum bagi investor sehingga seluruh pihak, mulai dari petani, pengusaha, eksportir, hingga pemerintah daerah, dapat memperoleh manfaat seimbang.
“KADIN Parigi Moutong optimistis, jika regulasi ini segera diwujudkan, durian bisa menjadi motor penggerak ekonomi baru di Sulawesi Tengah. Selain meningkatkan kesejahteraan petani, sektor durian juga berpotensi menyerap ribuan tenaga kerja dan menambah PAD. Momentum ini jangan sampai terlewatkan,” pungkasnya.*