Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
  • Login
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • SPORT
  • LAINNYA
    • Kesehatan
    • Unik
    • Pariwisata
Songulara.com - Cerdas Mendidik
No Result
View All Result
Home Daerah

Erwin Burase : Tambang Illegal, Daerah Dapat Nol, Rakyat Jadi Korban

Redaksi Songulara by Redaksi Songulara
9 September 2025
A A
Erwin Burase : Tambang Illegal, Daerah Dapat Nol, Rakyat Jadi Korban

Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, pada pertemuan bersama Aliansi Rakyat Peduli Keadilan (ARPK), di ruang rapat bupati, Senin (8/9). (Foto: Prokopim)

PARIGI MOUTONG – Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, mengeluarkan pernyataan tegas terkait penertiban Pertambangan Tanpa Izin (PETI) yang selama bertahun-tahun merajalela di wilayahnya.

Bupati Erwin Burase menyinggung paradoks besar tambang emas di Parigi Moutong. Berdasarkan data yang ia peroleh, paling sedikit 50 kilogram emas keluar dari Parigi Moutong setiap bulan, namun daerah tidak mendapatkan apa pun.

“Dari 50 kilogram emas itu, apa yang kita dapat? Nol!. Saya tanya, adakah masyarakat kita yang kaya karena tambang? Tidak ada!. Yang ada justru rakyat hanya dapat sisa-sisa kecil untuk bertahan hidup sehari-hari, sementara yang besar dibawa kabur keluar daerah. Ini keterlaluan,” ungkap Erwin Burase dalam pertemuan bersama Aliansi Rakyat Peduli Keadilan (ARPK), di ruang rapat bupati, Senin (8/9).

Erwin mengaku, dirinya sudah berulang kali didatangi investor tambang, tetapi ia tegas menolak. “Kalau soal pertanian dan perkebunan, mari kita bicara. Tapi kalau soal tambang, jangan ketemu saya. Tambang ini bikin pusing, rakyat hanya dijadikan korban,” cetusnya.

Baca Juga

Bupati Erwin Burase: Normalisasi Sungai dan Penimbunan Jalan Jadi Prioritas di Matolele

Sosialisasi Anti Korupsi Digelar, Bupati Parigi Moutong Ajak ASN Jadi Teladan

Pemkab Parigi Moutong Dorong Bawang Goreng Palasa Jadi Produk Unggulan

Ia menegaskan, pemerintah daerah tidak akan tinggal diam melihat rakyat hanya dijadikan korban sementara keuntungan besar justru dibawa lari oleh cukong-cukong tambang.

“Setelah kami menjabat, memang banyak janji kampanye yang harus dituntaskan. Alhamdulillah, satu per satu sudah mulai berjalan. Khusus untuk PETI, langkah-langkah nyata sudah kami lakukan. Tapi saya tegaskan, ini tidak mudah. Tidak bisa hanya dengan membalik telapak tangan. Karena pertambangan ilegal sudah lama berjalan dan melibatkan banyak masyarakat,” tegas Erwin.

Menurutnya, pemerintah daerah sudah menempuh tiga tahap serius: sosialisasi, penerbitan surat larangan, dan pembentukan Satgas khusus penertiban. Sosialisasi dilakukan untuk membuka mata masyarakat soal bahaya PETI, mulai dari banjir hingga ledakan kasus malaria. Bahkan, status Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria di Parigi Moutong baru-baru ini sudah dinaikkan menjadi tanggap darurat, dengan 146 kasus yang seluruhnya ditemukan di wilayah pertambangan ilegal.

“Kubangan-kubangan air tambang menjadi sarang nyamuk malaria. Ini fakta, bukan sekadar isu. Dan rakyat kita yang menanggung akibatnya. Setelah sosialisasi, saya keluarkan surat resmi melarang camat dan kepala desa memberi izin atau SKPT untuk aktivitas tambang. Semua diminta menjaga wilayahnya, jangan biarkan pihak luar masuk seenaknya,” ujarnya.

Bupati menegaskan, setelah 100 hari kerja, langkah-langkah menuju penutupan tambang ilegal akan semakin digencarkan. Ia menyebut sudah ada wilayah yang berhasil ditertibkan bersama kepolisian. Namun, masih banyak pekerjaan rumah untuk menyapu bersih tambang liar.

“Komunikasi saya dengan Kapolres sangat baik. Beberapa wilayah sudah ditertibkan. Tapi saya tegaskan, komitmen kami jelas. bukan hanya ilegal mining, tapi juga ilegal fishing dan ilegal logging. Camat dan kepala desa harus menjaga wilayahnya masing-masing,” kata Erwin.

Ia juga memberi peringatan keras agar tambang tidak masuk ke wilayah Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta tidak mengganggu kehidupan penduduk.

Erwin menegaskan, dirinya tidak anti tambang, tapi menolak praktik ilegal yang merugikan rakyat dan daerah. Ia mengaku tidak menutup mata pada potensi emas Parigi Moutong yang bisa dikelola secara legal.

Ia menyebut, pemerintah pusat telah mendorong pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Namun, ia mengingatkan agar legalisasi tambang benar-benar berpihak kepada rakyat, bukan kepada cukong.

“Kalau nanti ada WPR dan IPR, maka harus dipastikan hasilnya untuk rakyat, untuk daerah. Jangan lagi rakyat hanya jadi penonton. Kita belajar dari Morowali, Morowali Utara, dan Banggai. PDRB mereka melesat diatas 16 persen, sementara Parigi Moutong hanya 3,5. PAD kita cuma Rp147 miliar, itu pun 80 persen dari rumah sakit. Kalau begini terus, daerah ini mau hidup dari mana?,” ujarnya.

Parigi Moutong kata dia, telah diberi anugerah oleh Tuhan berupa Emas. Namun jika dikelola dengan cara yang salah, emas bisa jadi musibah.

“Maka, tambang ilegal harus dihentikan. Kita hanya mau tambang yang legal, sesuai aturan, berpihak pada rakyat, dan memberi pemasukan nyata untuk daerah,” urainya.*

Tags: Bupati Erwin BuraseErwin BuraseIPRLP2BPertambangan Emas Tanpa Izin (PETI)Tambang IlegalWPR
ShareTweet
Previous Post

Bapenda Intensifkan Penagihan dan Tangani Keberatan PBB-P2 di Tinombo Selatan

Next Post

Bupati Parigi Moutong Launching Penerapan KRIS di RSUD Buluye Napoae

ArtikelLainnya

Harga Pangan Terkendali, Petani Sejahtera: Gubernur Sulteng Puji Inovasi Sekda Parigi Moutong

Harga Pangan Terkendali, Petani Sejahtera: Gubernur Sulteng Puji Inovasi Sekda Parigi Moutong

18 September 2025
Sekda Parigi Moutong Audiensi dengan Gubernur Sulteng Bahas Ekonomi dan Kesehatan

Sekda Parigi Moutong Audiensi dengan Gubernur Sulteng Bahas Ekonomi dan Kesehatan

17 September 2025
Sinergi Polri dan Petani Jaga Ketahanan Pangan di Parigi Moutong

Sinergi Polri dan Petani Jaga Ketahanan Pangan di Parigi Moutong

17 September 2025
Kecamatan Moutong Dominasi Kasus Malaria, Kemenkes Rekomendasikan RDT

Kecamatan Moutong Dominasi Kasus Malaria, Kemenkes Rekomendasikan RDT

17 September 2025
Disnakertrans Parigi Moutong Buka Program Magang dan Kerja ke Jepang, Kuota 25 Peserta

Disnakertrans Parigi Moutong Buka Program Magang dan Kerja ke Jepang, Kuota 25 Peserta

16 September 2025
Bupati Erwin Burase: Normalisasi Sungai dan Penimbunan Jalan Jadi Prioritas di Matolele

Bupati Erwin Burase: Normalisasi Sungai dan Penimbunan Jalan Jadi Prioritas di Matolele

16 September 2025

Comments 2

  1. Ping-balik: RSUD Buluye Napoae Terapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), Bagian Program 100 Hari Kerja Pemkab Parigi Moutong - Songulara
  2. Ping-balik: Bupati Parigi Moutong Launching Penerapan KRIS di RSUD Buluye Napoae - Songulara

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended Stories

Polri Terbitkan Aturan Baru Tentang Penindakan Pelanggaran Lantas

19 Mei 2023

KPU Parigi Moutong Siap Laksanakan PSU

23 Februari 2024

Bupati Dukung Penuh Ivent Motocross dan Grasstrack Ojek Padi Sawah

12 November 2017

Popular Stories

  • Ganti Nama Penerima, Penyaluran Beras Bantuan Pangan oleh Dinsos di Keluhkan

    Ganti Nama Penerima, Penyaluran Beras Bantuan Pangan oleh Dinsos di Keluhkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen 100 Hari Kerja Erwin Burase di Rapat Kerja Perdana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masa Jeda Hukuman Nizar Rahmatu Kembali Disoal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasca DPD Gerindra, Giliran PERISAAI NSL Dukung Erwin-Sahid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketemu Bupati, Kepala OPD Cukup di Kantor Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
FOLLOW US

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2023-2025 Songulara.com - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In