PARIGI MOUTONG – Di tengah medan yang berat dan penuh tantangan, secercah harapan mulai menyala bagi masyarakat di wilayah pegunungan Kecamatan Tinombo. Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, di bawah kepemimpinan Bupati Erwin Burase mulai membuktikan komitmennya terhadap janji-janji kampanyenya, membangun dari pinggiran dan mengangkat harkat masyarakat di wilayah terisolasi.
Salah satu langkah nyata yang kini tengah berjalan adalah pembukaan dan perbaikan akses jalan menuju desa-desa terpencil seperti Taipa Obal, Lombok Barat, dan Patingke, yang selama bertahun-tahun nyaris terputus dari denyut utama pembangunan akibat bencana longsor dan minimnya infrastruktur.
“Alhamdulillah, kini mimpi itu mulai menjadi kenyataan. Akses roda empat yang sebelumnya mustahil kini sudah bisa menjangkau beberapa desa,” ujar Camat Tinombo, Rony A. Tombolotutu, penuh rasa syukur, saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (3/8).
Menurut Rony, pembukaan jalur ini bukan hanya soal pembangunan fisik semata, tetapi wujud nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap warga yang selama ini hidup dalam keterbatasan. “Ini bukan sekadar jalan, ini adalah napas baru bagi warga kami untuk hidup lebih layak dan terhubung dengan dunia luar,” tuturnya.
Fokus pengerjaan saat ini berada pada jalur Taipa Obal – Lombok Barat, yang ditargetkan rampung sebelum peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang. Setelah itu, alat berat akan digeser ke Desa Ogoalas untuk melanjutkan pembukaan jalan menuju wilayah pegunungan lainnya.
Sebelum perbaikan, akses jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Kondisi ini kerap menghambat layanan kesehatan, distribusi hasil bumi, hingga pemasangan jaringan listrik dari PLN yang terpaksa tertunda karena medan yang tidak bersahabat.
“Distribusi tiang listrik sempat terhenti karena kendaraan tidak bisa masuk. Sekarang, dengan akses yang mulai terbuka, pemasangan jaringan listrik dapat dilanjutkan. Ini kabar yang sangat menggembirakan bagi warga,” terang Rony.
Pengerjaan ini memanfaatkan alat berat milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dengan koordinasi yang erat bersama Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong. Pembiayaan sebagian juga didukung dari Dana Desa, sebuah bentuk kolaborasi yang menggambarkan kerja bersama demi kepentingan rakyat.
“Insya Allah sebelum 17 Agustus semuanya sudah fungsional. Ini bukan hanya bentuk pembangunan, tetapi juga hadiah kemerdekaan bagi masyarakat kami,” tambah Rony.
Langkah ini menegaskan bahwa visi-misi dan janji politik Erwin Burase tidak berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar diturunkan menjadi aksi nyata di lapangan. Janji membuka keterisolasian wilayah kini sedang diwujudkan langkah demi langkah.
Warga pun mulai merasakan dampaknya. Jalan yang dulunya hanya dilalui dengan berjalan kaki atau sepeda motor kini mulai bisa dilintasi mobil, membuka peluang untuk distribusi hasil pertanian, mobilitas pelajar, akses tenaga kesehatan, dan geliat ekonomi lokal yang mulai bergerak. *
Comments 1