PARIGI MOUTONG – Janji bukan sekadar kata. Bupati Erwin Burase membuktikannya lewat gebrakan nyata di sektor kesehatan dalam program 100 hari kerja. Salah satu inovasi yang paling dirasakan langsung masyarakat adalah layanan ambulans gratis dari rumah atau Puskesmas menuju rumah sakit, yang kini telah berjalan di seluruh wilayah Kabupaten Parigi Moutong.
Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, dr. Revy Tilaar, menyebut program ini sebagai terobosan nyata dan terintegrasi dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Reny Lamadjido.
“Program 100 hari Erwin–Sahid, Sehat Bersama Masyarakat sudah kami jalankan sepenuhnya. Masyarakat yang membutuhkan rujukan bisa langsung diantar menggunakan ambulans secara gratis,” ujar dr. Revy kepada wartawan, Sabtu (2/8/2025).
Pelayanan ini khusus diperuntukkan bagi warga ber-KTP atau NIK Parigi Moutong. Namun, bagi yang belum memiliki dokumen kependudukan, RSUD siap bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk menyelesaikan administrasinya agar tetap bisa dilayani.
Lebih jauh, dr. Revy menjelaskan bahwa program ini juga mencakup pasien yang tidak dijamin BPJS, seperti korban bencana longsor, kecelakaan massal, hingga korban kejahatan jalanan. Mereka tetap akan dilayani melalui program Sehati dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng.
“Hanya pasien korban bunuh diri dan tawuran yang belum masuk dalam cakupan BPJS maupun Sehati,” imbuhnya.
Tak hanya itu, satu lagi inovasi yang menyentuh hati masyarakat adalah program “Oto Mayat Gratis”, yaitu layanan pengantaran jenazah secara cuma-cuma bagi pasien kelas tiga dari tiga rumah sakit besar: RSUD Anuntaloko, RSUD Tinombo, dan RSUD Moutong.
“Kami pastikan, program ini hadir untuk seluruh warga Parigi Moutong, sebagai bentuk penghormatan terakhir yang layak bagi warga kurang mampu,” tegas dr. Revy.
Semua program ini merupakan bagian dari upaya besar mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi kepesertaan BPJS, tetapi juga dalam bentuk pelayanan riil yang mudah diakses, tanpa birokrasi berbelit.*
Comments 2