PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, mendukung Tombolotutu untuk ditetapkan menjadi pahlawan nasional.
Ketua DPRD Kabupaten Majene, Darmansyah, menyebutkan bahwa Tombolotutu berasal dari Kabupaten Majene kemudian merantau ke Wilayah Moutong, yang kemudian mengobarkan perlawanan terhadap penjajah Belanda.
“Tak ada alasan bagi Pemkab Majene untuk tidak mendukung Tombolotutu sebagai Pahlawan Nasional, karena memang Tombolotutu berasal dari Daerah Majene,” tegas Darmansyah, saat memberikan sambutannya pada warga Suku Tialo dan Lauje di Istana Raja Tombolotutu, di Tinombo, Jumat (23/8).
Diuraikan Darmansyah, dahulu kala ada dua kerajaan besar di Tanah Mandar, yakni Kerajaan Pambuang dan Kerajaan Sendana, dan Tombolotutu masih merupakan turunan dari kedua kerajaan tersebut.
“Salah satu anggota keluarga dari kedua kerajaan itu kemudian menjadi raja di Kerajaan Moutong,” ungkap Darmansyah.
Dikatakannya, hubungan kekerabatan yang masih sangat dekat itulah yang menjadi salah satu motivasi kunjungan Pemkab Majene ke Parigi Moutong.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu dosen sejarah dari Universitas Tadulako Palu, Wilman Darsono Lumangino. Pada kesempatan itu, Wilman menyampaikan hasil penelitannya terkait hubungan kekerabatan antara Kerajaan Pambuang dan Kerajaan Sendana di Tanah Mandar dengan Kerajaan Moutong di SulawesiTengah.
Pada saat rombongan Pemkab Majene menyambangi Tinombo, rombongan diterima oleh Raja Moutong, H Samsurizal Tombolotutu, yang tak lain adalah Bupati Parigi Moutong saat ini, dengan prosesi adat Tialo dan Lauje.
Sehari sebelumnya, Rombongan Pemkab Majene yang dipimpin oleh Wakil Bupati, H Lukman, bertemu Magau Parigi, Andi Tjimbu Tagunu di rujab Bupati Parigi Moutong.